Nestapa Mustopa yang Menyisakan Tanya

Lalu, Selasa, 2 Mei 2023, sekitar pukul 10.00 WIB, sebuah berita mengejutkan muncul. Mustopa membuat keributan di Kantor MUI Pusat.

Ia marah karena tak diizinkan oleh dua staf Kantor MUI yang berjaga di meje resepsionis di dekat pintu masuk lift untuk menemui pimpinan mereka. Pada saat yang bersamaan, para pimpinan MUI memang sedang menggelar rapat di lantai 4 gedung tersebut.

Mustopa mengeluarkan senjata jenis airgun –bukan senjati api namun tergolong berbahaya dan mematikan– dan melesakkan beberapa tembakan. Satu tembakan mengenai salah seorang staf, sedang satu tembakan lagi mengenai kaca di ruang resepsionis tersebut. Pecahan kaca melukai seorang staf MUI yang juga berjaga-jaga di sana.

Usai menembak, Mustopa berusaha kabur. Namun, beberapa staf MUI yang berada di tempat kejadian segera mengejar dan meringkus Mustopa. Entah karena kaget atau kelelahan, Mustopa akhirnya pingsan dan sejumlah saksi memastikan saat itu Mustopa tidak meninggal dunia.

Saat itulah petugas kepolisian datang dan membawa Mustopa ke Puskesmas Menteng. Namun, setibanya di Puskesmas, Mustopa dikabarkan menghembuskan nafas terakhir. Padahal, berdasarkan hasil autopsi RS Polri Kramat Jati, tidak ditemukan luka di tubuh Mustopa.

Petugas kepolisian mengaku menemukan sejumlah obat asma di dalam tas milik Mustopa. Namun, belum diketahui secara pasti apakah penyakit ini yang mengantarkan kematian pada Mustopa atau bukan.

Kisah ini kian menarik perhatian masyarakat ketika keesokan harinya, Rabu, 3 Mei 2023, Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) menyatakan adanya kejanggalan pada transaksi rekening bank milik Mustopa. Nilai transaksi sejak tahun 2021 mencapai Rp 800 juta. Hal ini terasa janggal bila melihat profil Mustopa yang hanya sebagai petani biasa.

Drama kehidupan Mustopa kini sudah usai sejak Selasa, 2/3, lalu. Namun, segmen terakhir dari “pentas ala cowboy” yang diperlihatkan Mustopa telah menyisakan sejumlah tanya. Siapa yang telah bertransaksi dengan Mustopa dalam jumlah ratusan juta rupiah ini dan untuk apa?

Mengapa pula Mustopa merasa perlu mempersenjatai diri dengan airgun bila hanya ingin menyampaikan keyakinannya kepada para petinggi MUI?

Bagaimana seorang petani di sebuah kampung seperti Mustopa bisa mendapatkan senjata airgun yang mematikan? Apakah ia memiliki izin? Benarkah ia meninggal karena serangan asma atau ada sebab lain?

Mustopa kini telah menemukan jawaban bahwa keyakinan yang selama ia pertahankan adalah keliru. Namun, masyarakat belum menemukan jawaban atas pertanyaan demi pertanyaan yang tersisa dari nestapa yang melanda Mustopa.

Semoga pertanyaan-pertanyaan tersebut segera ditemukan jawabannya agar tidak muncul beragam spekulasi dan kecemasan di tengah masyarakat.*

Penulis wartawan Majalah Hidayatullah

(Hidayatullah)

Beri Komentar

1 komentar

  1. Ada kisah serupa yg pernah dialami Ulama terkemuka umat ini, yg bermimpi bertemu jin yg mengaku tuhan dan membebaskan sang Ulama dr kewajiban beribadah spt sholat, puasa dll … sang Ulama langsung menghardik si jin agar segera enyah dr hadapannya … begitulah jika seseorang tipis ilmu agamanya maka kita akan mudah terpedaya oleh bujukan syetan