Eramuslim.com – Di era Pemerintahan Joko Widodo, tak nampak niat baik untuk me-redesign dan me-rebuilding sistem negara yang kuat untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia, terutama dalam menghadapi ancaman patahan sejarah yang menghantam fungsi, pondasi dan tembok negara.
Nampaknya yang dilakukan Presiden Joko Widodo hanya mempertahankan kekuasaan semata. Kekuasaan yang kenyataannya telah dibajak oleh segelintir oligarki maling dan kartel kuasa kuasa gelap. Tak ada upaya men-redesign atau menata ulang sistem negara yang telah runtuh.
Padahal kita tengah menghadapi ancaman nyata pelemahan atau pemandulan fungsi negara yang pada tahap awalnya melalui sebuah grand design globalisasi pasar bebas ekonomi. Disusul kemudian, tahap pemusnahan negara yang dioperasikan melalui revolusi digital yang merobohkan pondasi dan tembok setiap negara.
*Empat Penjuru Menekan*
Akibat dari pelemahan fungsi dan kapasitas negara tersebut telah menempatkan bangsa Indonesia bagaikan tanah yang bebas tidak bertuan. Indonesia telah berubah menjadi surga bagi berbagai bentuk kejahatan, termasuk sasaran kejahatan money laundry, drug, dan sejenisnya.
Arah negara tak lagi ditentukan oleh dasar-dasar ideologi, konstitusi dan berbagai perangkat peraturan turunannya. Arah negara bergantung kepada keinginan dan kepentingan dari oligarki dan kartel yang sedang berkuasa membajak kewenangan dari institusi negara.