Eramuslim.com – Delapan poin Maklumat MUI tidak saja direspon positif, tapi didukung oleh hampir seluruh Umat Islam. NU dan Muhammadiyah mendukung. Bahkan mengambil sikap dan menguatkan Maklumat MUI. Wahdah Islamiyah dan Ormas-Ormas lain juga mendukung. Berbagai elemen masyarakat muslim di berbagai daerah ikut mengambil sikap. Tak sedikit yang turun ke jalan.
Diantara tuntutan MUI yang paling disorot publik adalah batalkan RUU HIP. Jika diteruskan, MUI mengancam akan demo besar-besaran. “Hidup mulia atau mati Syahid”, katanya. Sedap! MUI siapkan komandan lapangan untuk memimpin demo besar-besaran itu. Mantabs!
Berapa lama pemerintah dan DPR diberi waktu untuk batalkan pembahasan RUU HIP? 3×24 jam? 7×24 jam? Mesti jelas. Jangan sampai setahun gak dibatalkan, MUI diam. Sama juga boong!
Pemerintah bilang: “tunda”. MUI belum bereaksi. Ketua MPR bilang: “hentikan sementara”. MUI juga belum bergerak.
Sepekan terakhir, pressure MUI kepada pemerintah dan DPR memang telah berhasil menghidupkan kembali adernalin Umat yang selama ini dilanda ketakutan.
Takut? Sejumlah kematian dan penangkapan demonstran dalam beberapa peristiwa membuat umat berada dalam situasi mencekam. Status tersangka para ulama dan tokoh menyebabkan barisan umat juga berantakan.
Lahirnya Maklumat dan pressure MUI berhasil tidak saja mengembalikan keberanian umat, tapi juga menyatukan barisan yang setahun terakhir telah berantakan.
Barisan umat akan lebih solid jika ancaman demo MUI terwujud. Saat ini, Umat disatukan oleh satu isu: lawan RUU HIP.
Hanya saja, ancaman demonstrasi MUI belum terbukti. Gak jelas kapan waktunya. Gertak sambalkah?