Move Abu Janda

Akhirnya Abu Janda mulai berkicau tentang jasa-jasanya pada penguasa dibantu curhatan Denny Siregar yang lebayisme, tidak heran karena dungunya tidak bisa membedakan menghadapi risiko bicara rasis tebar radikalisme verbal adalah kesalahan pribadi bukan kolektif, tak ada kaitan dengan teman bernyanyi atau makan semeja.

Maka tidak heran writer buzzer dan influencer pelaku kontra toleran ini sesungguhnya adalah para pengecut yang keberaniannya disebabkan merasa sama selera dengan penguasa. Padahal belum tentu Istana apalagi Jokowi kelasnya semacam itu.

Bahkan ditilik dari pernyataan resmi dan kalangan NU pun organ Bansernya, tampaknya Abu Janda and the gangs adalah kelompok yang disutradarai oleh kelompok tertentu yang ingin negara ini meledak disintegrasinya melalui skenario yang disebut “besarkan api dengan memakai angin yang bertiup”.

Kalau Abu Janda mesti cuti mulut, maka baiknya Zeng juga cuti tangan daripada sadar atau tidak menjadi bagian aktris dari sutradara pencipta disintegrasi NKRI selama ini.

Begitulah niat adu domba dari narasi ‘save Abu Janda‘ kiranya lebih tepat menjadi ‘Move Abu Janda‘ ke kediaman yang menantinya.(rmol)

Penulis: Adian Radiatus, Pemerhati Sosial Politik