Eramuslim.com -QUSTHAN Firdaus menulis sebuah kolom berjudul “Meringkus Gerungisme” di detikNews 15 Februari 2019 sebagai berikut : “Pada awal Februari 2019, beberapa kolega pegiat filsafat menyebar pernyataan sikap dan seruan terhadap apa yang mereka sebut sebagai “pemiskinan dan pembusukan filsafat di ruang publik” maupun “akal sakit Rocky Gerung”.
Sayangnya, keduanya muncul hampir berbarengan dengan pemeriksaan polisi terhadap Rocky Gerung. Seolah beramai-ramai melempar tangga pada pribadi yang sedang tergelincir, jika bukan mengeroyok.
Padahal, dalam duel sekalipun hampir tidak ada justifikasi untuk membunuh lawan yang sedang tergelincir. Lebih terpelajar bila para kolega pegiat filsafat mengupayakan seminar publik untuk menguji sebagian atau keseluruhan bangunan argumentasi dari Rocky Gerung. Pun hal ini dapat dilakukan melalui media massa melalui kolom opini atau televisi, jika memang mampu mengimbangi retorika dan pemikirannya”.
Miripisme
Konon Bertrand Russel sempat dengan meminjam istilah Qusthan Firdaus “dikeroyok” dengan alasan mirip “pemiskinan dan pembusukan filsafat di ruang publik” akibat pemikiran Bertrand Russel dianggap tidak sesuai dengan kelaziman pemikiran yang dianut para pegiat filsafat pada masa itu.