Uang tersebut sejumlah 200 gulden ‘dipersembahkan’ kepada Bupati, untuk Wedana 100 gulden, dan untuk Jurutulis Controleur 25 gulden. Sisanya untuk ‘mensejahterakan’ eselon lainnya yang terkait dalam struktur kepangrehpradjaan. Hanya untuk menjadi Lurah, dana ilegalnya bisa sebanyak itu.Berapa besar utk menjadi Wedana atau Bupati?
Muncul pertanyaan darimana dana tersebut diperoleh?
Jawabannya diperoleh dari pinjaman kepada Cina yang kala itu disebut Taokeh(Tauke). Bisa dibayangkan berapa jumlah uang yang diperlukan oleh seseorang utk menjadi Camat, Asisten Wedana, Wedana, Patih smpai Bupati.
Seorang Taokeh pada masa itu dapat mendanai tiga atau empat Lurah. Demikian pula seorang Taokeh dapat mensponsori dana ilegal untuk Bupati. Setelah ‘Pilkada’ di masa kolonial, ‘Taokeh’ selalu menuntut balas jasa ke penguasa.
Tentu dlm bentuk “proyek” dll. Jadi hubungan “simbiosis mutualistik” antara pemilik modal dg penguasa, antara ASENG dg ASONG sdh berakar ratusan tahun di Tanahair. Dipercanggih dg KKN dimasa ORLA, ORBA, ORDEREF.
- Kawatir dominasi Cina dengan konsep CINA RAYA John Memphi merumuskan ada 5 problem Cina atau 5 CHINESE PROBLEM IN THE WORLD .
- First Emporium, RRC – Mainland China (Mother Land – Tanah Leluhur).
- Second Emporium, TAIWANESE (Capital – Modal).
- Third Emporium, SINGAPOREAN (Trade – Dagang).
- Fourth Emporium, OVERSEAS CHINA (Brotherhood – Persaudaraan).
- Fifth Emporium, DOMESTIC CHINA (China Town – Pecinan).
Stressing tulisan ini berkaitan dg peranan RRC dan Cina Rantau di Indonesia.
Republik Rakyat Cina (RRC) merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak di Dunia.Dari 193 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada tahun 2015 RRC berpenduduk 1.367.485.388 jiwa . Artinya ada 1,37 miliar yang harus dikasi makan tiga kali dalam seharai.
Sekarang RRC memang sudah menjadi negara kekuatan baru di Dunia. Predikat itu diperlihatkan oleh indikator pembangunan RRC pada aspek ekonomi, politik, militer, dan budaya yang makin kuat. Sedangkan di lain pihak, sejarah bangsa ini menunjukkan bahwa selama sejak 5 ribu tahun lamanya hingga saat ini dilaluinya dengan pertarungan demi pertarungan dengan sesamanya serta dengan bangsa-bangsa lainnya di Dunia.
Jumlah penduduk RRC 1,37 miliar itu belum termasuk warga Cina perantauan (Overseas Chineese) pada tahun 2008 diperkirakan berjumlah 300 juta jiwa yang memencar di seluruh penjuru dunia. Di berbagai negara mereka sudah sangat exist terutama pada aspek ekonomi.
Bila dulu Kaum Yahudi terpencar ke banyak wilayah di Dunia meskipun mereka sendiri tidak menginginkan, maka Pemerintah Cina dengan sengaja mendiasporakan rakyatnya ke seluruh penjuru dunia. Faktor kesengajaan politis itu,menyebabkan banyak pihak di dunia menyebut sebagai skenario RRC di luar negeri.
Atau dengan perkataan lain disebut juga kebijakan politik luar negeri RRC. Berhubung kesengajaan itu membawa misi politik luar negeri RRC, atau oleh karena faktor skenario, maka jelas faktor kesengajaan RRC memotivasi bangsanya untuk melakukan Overseas memiliki tujuan politik luar negeri RRC yang lebih besar.
Warga Overseas Chineese itu di banyak negara menguasai sumber daya negara lain dengan nafas post neo-colonialism. Contohnya antara lain di Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Thailand.
Skenario besar itu (Overseas Chineese yang disengaja) tentu melibatkan negara RRC dan dapat diperjelas dengan istilah bahwa Overseas Chineese adalah juga planted agent RRC di luar negeri. Maka tak keliru bila banyak negara menolak secara halus atau kasar kedatangan orang orang Cina ke negaranya.
Expansi Inggris sebagai penguasa abad XIX bisa dikatakan sudah selesai ketika mereka menemukan tanah baru di Amerika dan Australia. Tapi Cina baru memulai untuk tujuan imperium itu.