Karenanya akan lebih menarik jika Jaksa PSM berani meluruskan dan menyampaikan apa adanya. Termasuk ‘menyanyi’ yang kencang dan kuat untuk bongkar-bongkar fakta yang lebih besar dan pihak-pihak lain yang ikut mendapatkan manfaat dan keuntungan dari kasus ini.
Termasuk pihak-pihak tertentu yang berpotensi jadi ancaman bagi dirinya jika dia mengungkap fakta yang sebenarnya terjadi. Karena dalam kasus ini tidak bisa main individual, jelas ini jaringan yang terorganisir dan bisa klik. Sebab mereka berada berada di jabatan dengan level pengambil kebijakan.
Jika memang nanti ada keterlibatan dalam level pimpinan di Kejaksaan Agung, harus ada jaminan ‘nyanyian’ Jaksa PSM untuk pengembangan kasus hingga tuntas.
Inilah momen bersih-bersih lembaga penegakan hukum guna peningkatan kualitas penegakan hukum ke depannya.
Maka bernyanyilah Jaksa PSM dan bongkar apa yang sebenarnya terjadi agar tidak jadi ‘bamper’ dalam kasus ini. Jangan menutupi fakta yang diketahui, karena itu akan merugikan Jaksa PSM sendiri.
(Penulis: Azmi Syahputra, Dosen Hukum Pidana Universitas Bung Karno)