Mengenal Pola Para Pemuja Jokowi yang Auto Logika

Terakhir, saya ingin mengingatkan, buat kawan-kawan muslim yang masih mabuk keajaiban.* Sadarlah!

Ingat, Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallama mukjizat terbesarnya ialah Al-Qur’an.

Beliau, shalallaahu ‘alaihi wa sallama, tidak memfungsikan Al-Qur’an sebagai alat pertunjukkan (show) keajaiban kepada orang beriman.

Beliau tidak pernah terbang walaupun kalau beliau minta kepada Allah, pastilah dikabulkan.

Beliau tidak membelah lautan seperti Nabi Musa a.s., tidak pula tahan dibakar api seperti Nabi Ibrahim a.s. Mengapa?

Karena keajaiban- keajaiban itu ditujukan untuk orang-orang yang sulit memahami kebenaran dengan akalnya.

Sedangkan Rasulullah shalallaahu ’alaihi wa sallama menunjukkan mukjizat Al-Qur’an kepada orang-orang beriman dengan penjelasan rasional, sehingga keyakinan itu menancap kuat dalam sanubari orang beriman.

Jangan biasakan akalmu mabuk keajaiban, karena itu sama dengan menutup pintu hidayah.

Bagaimana Al-Qur’an yang logis dan rasional itu dapat diterangkan kepada otak yang sudah dibiasakan mabuk keajaiban, kawan?

Please…