Mengapa Xinjiang Penting Bagi China?

Runtuhnya Dinasti Qing pada tahun 1911 menyebabkan kontrol China atas Xinjiang menjadi hampir lenyap. Hal itu membuat Mao Zedong pada tahun 1949 menghapuskan kemerdekaan wilayah Xinjiang dan menganeksasinya dan menggabungkannya ke Republik China. Pada kesempatan ini, meskipun Mao berusaha untuk mengosongkan wilayah tersebut dari populasi Muslimnya secara paksa dan merelokasi warga China Han ke wilayah yang bergolak itu. Kebijakan ini, masih berlaku saat ini, sebagian besar telah gagal dan memuncak dalam kerusuhan Ürümqi pada tahun 2009.

Xinjiang merupakan salah satu dari empat daerah penyangga (buffer regions) untuk China. Daerah penyangga ini melindungi jantung wilayah China Han. Jantung wilayah China terbagi menjadi dua bagian, utara dan selatan, yang pada gilirannya diwakili oleh dua dialek utama, Mandarin di utara dan Kanton di selatan.

Jantung wilayah China dipisahkan oleh dua sungai besar –Sungai Kuning di utara dan Yangtze di Selatan. Jantung wilayah ini adalah wilayah pertanian China. Populasi Han tidak tersebar merata di seluruh jantung wilayah China. Populasi terkonsentrasi di timur karena China barat memiliki curah hujan terbatas dan tidak dapat mempertahankan populasi yang sangat besar. Karena itu China adalah negara yang relatif sempit, dengan populasi yang sangat padat.

Cincin daerah non-Han mengelilingi jantung wilayah ini –Tibet, Provinsi Xinjiang, Mongolia Dalam dan Manchuria. Ini adalah daerah penyangga yang secara historis berada di bawah kekuasaan China ketika China kuat dan memisahkan diri ketika China lemah atau digunakan oleh kekuatan asing untuk campur tangan dalam-dalam ke China.

Daerah penyangga juga merupakan wilayah yang menjadi tempat asal ancaman historis terhadap China. Tetapi bahkan selain menyediakan penyangga, daerah-daerah ini juga menyediakan perbatasan yang dapat dipertahankan untuk China. Karena itu Xinjiang adalah satu dari empat wilayah yang vital bagi integritas teritorial China.

Keajaiban ekonomi China telah diprediksi berdasakan pada akses ke energi dan komoditas. Xinjiang adalah wilayah kritis yang diperlukan untuk bahan bakar mesin ekonomi China dan juga secara strategis letaknya sebagai rute pasokan. Xinjiang mengandung lebih dari 20% batubara, gas alam, dan sumber daya minyak China.

Xinjiang memiliki konsentrasi cadangan bahan bakar fosil tertinggi di kawasan mana pun di negara ini, yakni China. Ladang minyak di Karamay adalah salah satu yang terbesar di China. Wilayah ini juga memiliki cadangan batu bara, perak, tembaga, timah, nitrat, emas, dan seng yang ekstensif. Xinjiang merupakan daerah penghasil gas alam terbesar di China dan berfungsi sebagai jalur perdagangan dan jalur pipa yang penting ke kawasan Asia Tengah dan sekitarnya.