Mengapa Xinjiang Penting Bagi China?

Eramuslim.com -Skala penindasan China terhadap Muslim belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia. Tahun lalu telah disaksikan banyak laporan dan video yang memperlihatkan Muslim Uighur dimasukkan di kamp-kamp di seluruh China barat. Dengan tekanan yang meningkat di media Barat, yang memiliki agenda sendiri, sekarang rezim China telah mengakui kenyataan kelam: sebuah pulau kamp konsentrasi telah dibangun.

Kantor berita Xinhua milik pemerintah China pada Sabtu 13 Oktober 2018, mengutip seorang pejabat bahwa “sinicisasi” agama harus ditegakkan. Meskipun China mengalami peningkatan ekonomi yang menakjubkan, China telah berjuang dengan wilayah yang bergolak ini, tetapi kepentingannya bagi China tidak hanya bersifat strategis tetapi juga eksistensial.

Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang (XUAR) terletak di barat laut China dan membentang lebih dari 1,6 juta kilometer persegi. Wilayah ini menyumbang seperenam wilayah China dan berbatasan dengan delapan negara. Hari ini Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 21 juta orang yang datang dari tiga belas kelompok etnis yang berbeda dengan yang terbesar adalah Muslim Uyghur.

Secara historis Uyghur Xinjiang merupakan penghubung utama dan pusat pertukaran ekonomi dan budaya antara Timur dan Barat. Xinjiang menjadi bagian penting dari Jalur Sutra. Bangkitnya imperialisme Eropa pada 1800-an memperlihatkan kekaisaran Rusia dan Inggris berekspansi ke Asia Tengah. Kekaisaran Russia meningkatkan pengaruhnya di sepanjang perbatasan utara China selama abad ke-19. Sebagai akibatnya, Dinasti Qing menjadikan wilayah itu berada di bawah kendalinya dan menetapkan Xinjiang sebagai provinsi resmi China pada tahun 1884.

Tetapi pemerintah menghadapi perlawanan terus-menerus dari populasi Muslim. Dan pada paruh kedua abad ke-19, ketika Qing China menghadapi Perang Candu, pemberontakan internal yang tak ada habisnya dan campur tangan asing, semua itu membuat Dinasti Qing tidak bisa mempertahankan kehadiran militer yang kuat di Xinjiang.