Mengapa Indonesia Gagal?

Pendekatan Sains

Lanskap pandemi di Indonesia menjadi sangat menyedihkan jika dibandingkan dengan negara-negara lain karena penanganan pandemi dipimpin oleh para politisi.

Kita hanya menjumpai sedikit Saintis Kesehatan seperti Epidemiolog atau pakar Kesehatan lainnya berbicara memaparkan pandemi mewakili Pemerintah.

Para Saintis seharusnya menjadi tulang punggung dan garda terdepan mewakili pemerintah karena penyebaran penyakit menular merupakan  bidang Studi dan Konsentrasi Akademik yang dipelajari di berbagai Universitas.

Selain memiliki modal dasar keilmuan dalam mengatasi pandemi, Saintis akan lebih kredibel dalam menyelesaikan persoalan karena menggunakan data dan berbagai temuan secara objektif sesuai keilmuan mereka.

Sedangkan politisi memanfaatkan bahkan meng-engineer data untuk kepentingan politik, berdagang sampai dipergunakan untuk menutupi ketidakbecusan mereka.

Hal itu yang menyebabkan sering terjadi simpang siur kebijakan antar-Lembaga yang hampir kesemuanya dipegang oleh para politisi atau pebisnis yang di dalam top of mind public dikenal sebagai para pedagang.

Sinergitas

Sinergitas berbagai elemen dalam sebuah negara juga menjadi faktor penting penyelesaian krisis penyebaran penyakit menular ini. Sinergitas berbagai lapisan masyarakat khususnya antarlembaga Pemerintahan datang dari jiwa seorang pemimpin yang memiliki kewibawaan.

Dengan Integritas dan Intelektualitas yang dimiliki, ia merumuskan persoalan secara serius dengan berbagai komponen yang relevan untuk terlibat dalam penanganan krisis.

Selain noise dari para pejabat yang terkesan berjalan masing-masing tanpa komando, Pemerintah juga gagal membangun persekutuan dengan pihak yang selama ini melabel diri sebagai pihak oposisi.

Para pejabat tampil di muka publik dengan pernyataan-pernyataan sociopathic. Mereka melembaga sebagai kelompok echo chamber yang hanya ingin didengarkan tanpa mau mendengar keluhan dan kesakitan pihak di luar mereka.

Pemerintah gagal membangun persatuan, padahal persatuan adalah energi yang sangat besar untuk bersama-sama menyelesaikan pandemi yang sejak awal datang lalu berkembang biak akibat kesalahan dan kelalaian pemerintah itu sendiri.

Selain ketiga poin di atas, kegagalan pemerintah yang mengakibatkan jutaan manusia terinfeksi Corona, puluhan ribu jiwa menjadi korban beserta potensi korban yang masih mungkin akan bertambah adalah ketiadaan willingness dari pemerintah.

PPKM menjadi contoh bagaimana policy pemerintah tidak sesuai dengan roadmap penanganan pandemi. Memiliki Undang-Undang yang bagus tapi memilih cara sendiri yang tidak manusiawi dan tidak bertanggungjawab.

Percaya pandemi akan segera berakhir? [RMOL]

 

Don Adam
Pemerhati Politik dari Don Adam Candradimuka Academy
. [RMOL]