Membaca Isu Kudeta Myanmar dan Kudeta Demokrat di Sumut

Eramuslim.com – Sepintas Clue Geopolitik

Secara politik praktis, isu KLB Demokrat di Sumut merupakan bagian kecil ungkapan tua di dunia politik: “it’s just business, nothing personal.” Jadi, jangan bicara soal politik moral pada isu tersebut, atau etika politik, jangan pula bahas loyalitas antara senior-yunior dan lain-lain. Bahwa peristiwa tersebut tidak ada hubungan dengan pribadi melainkan kepentingan politik (praktis). Kendati dari sisi personal, sanepo yang muncul ialah: ‘sing tua ora ngerti tuone–sing nom kurang tata kramane‘.

Terjemahan bebasnya: yang tua tidak paham umurnya — yang muda tak punya sopan santun. Silahkan tafsir sendiri.

Politik praktis bukanlah yang tersurat melainkan apa yang tersirat, kata Pepe Escobar. Dan catatan kecil ini, mencoba intip hal-hal tersirat. Membaca sesuatu di balik peristiwa, tetapi nanti hanya berbentuk clue alias poin petunjuk saja. Tak lebih.

Membaca isu KLB dalam perspektif asymmetric war, ia cuma isu awal. Pintu pembuka bagi tema/agenda yang hendak digelar dan kelak akan berujung pada ‘skema’ yang merupakan tujuan pengambilalihan Partai Demokrat melalui KLB di Deli Serdang. Artinya, ia bisa berhenti sebatas isu saja, atau terus melaju ke agenda dan skema sebagaimana pola asymmetric war: isu-tema/agenda-skema (ITS). Jadi, sukses atau tidaknya isu tersebut masih relatif. Tergantung dinamika serta konstelasi (geo) politik setelah isu KLB ditebar di publik.