Mati Berdiri Ala Indonesia

Rakyat dijejali pandemi. Kehadiran agama dibatasi. Ulama dan Kyai sejati dibenci. Habaib yang berani semakin dimusuhi. Penyelenggara negara semakin abai dari mengingat kebesaran Tuhan.

Mengagungkan sistem hidup tanpa religi. Oposisi bersikap hati-hati. Sambil terus mengamati dan sesekali bereaksi. Kesadaran rakyat menepi. Berhitung melakukan aksi dan demonstrasi. Kreatifitas dan aspirasi dikebiri. Kalau selamat menemui jeruji. Perlawanan sengit diburu sampai mati.

Sampai kapan luka bangsa terus menganga?. Membiarkan para durjana berkuasa. Memelihara duka nestapa.

Rakyat menderita sepanjang masa. Haruskah rakyat berputus asa?. Menunggu datangnya malaikat pencabut nyawa. menyongsong maut, menikmati mati berdiri ala Indonesia. [FNN]

 

Penulis, Pegiat Sosial dan Aktifis Yayasan Human Luhur Berdikari. [FNN]