Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik
Nampaknya, keterangan Agus Rahadjo soal tekanan Jokowi agar menghentikan kasus korupsi e KTP akan berujung anti klimaks. Pasalnya, kasus ini kalau dibongkar akan menjalar ke seluruh Parpol, tak terkecuali ke PDIP dan Ganjar Pranowo yang saat ini menjadi Capres.
Saat Demokrat mengusulkan memanggil Agus Rahadjo ke DPR, Golkar langsung menolak mengusut kembali, tak elok membuka luka lama. Golkar jelas akan terdampak, jika kasus ini dibongkar ulang, apalagi menjelang Pemilu 2024. Sejumlah sayap politik Prabowo seolah setuju kasus itu diungkap, dengan target untuk mendelegitimasi Ganjar. Sasarannya, untuk mendown-grade Ganjar.
Kegaduhan politik ini, hanya akan berujung saling sandera. Akhirnya anti klimaks. Ibarat pertarungan, ini hanya perkelahian antara penyamun dengan perompak. Sama-sama brengsek.
Mereka, tidak akan sepakat untuk harakiri bersama demi bangsa. Mereka, pada akhirnya akan berkompromi, berpelukan ala Tinky Winky, dan dus…kasus ini ditutup.
Perasaan rakyat dipermainkan. Muncul banyak tokoh, seolah ingin jadi pahlawan, tapi realitasnya hanya menambah kepedihan.
Rakyat selalu dijanjikan harapan palsu. Suaranya hanya diperebutkan jelang Pemilu. Setelah berkuasa, kebijakan tak lagi berpihak pada rakyat, tapi pro kapitalis.
Kekayaan alam negeri ini, hanya dikuasai oleh segelintir pemodal. Baik yang berasal dari Amerika, China, hingga kapitalis domestik seperti Luhut Binsar Panjaitan.
Padahal, Allah swt yang menciptakan bumi dan seluruh kekayaan yang terkandung didalamnya. Allah SWT telah menurunkan Wahyu, agar kekayaan alam itu dikelola dengan prinsip syariah, bukan prinsip kapitalis.
Kapitalisme telah merampok kekayaan alam, mencekoki negeri ini dengan sekulerisme yang dijalankan dengan sistem demokrasi. Tak ada harapan, karena sistem demokrasi yang rusak ini tak akan pernah bisa membagi harta secara adil, kecuali memberikan jaminan kebebasan bagi kaum kapitalis untuk mengangkangi kekayaan negeri ini.
Tak ada jalan lain. Semua solusi pernah dicoba dan berujung kegagalan. Sudah berulangkali Pemilu diselenggarakan, tapi hasilnya negeri ini tidak pernah merdeka dari kapitalisme.
Saatnya, negeri ini menjadi pelopor perjuangan Khilafah. perjuangan untuk menegakkan kedaulatan Allah SWT dimuka bumi, menjaga manusia dan alam, serta menyebarkan Rahmat bagi semua. [sumber: Faktakini].