Di atas semua itu, Prabowo-Sandi tidak akan menjadikan polarisasi sosial-politik yang marak selama pemerintahan Jokowi ini sebagai ramuan dalam mengelola pemerinatahan. Sebaliknya, Presiden Prabowo akan melakukan ‘healing process’ (proses pengobatan) agar perseteruan yang sengit antara kubu Prabowo dan kubu Jokowi, tidak berlanjut. Sehingga, segenap komponen bangsa Indonesia akan bisa berperan dalam kebersamaan demi koeksistensi yang damai.
Sudah barang tentu akan ada residu hukum yang harus diurai secara prosporsional dan berkeadilan. Ini perlu dilakukan agar kepresidenan Prabowo sekaligus menjadi ‘watershed’ (pembatas) dan pondasi untuk membangun suasana sosial-politik yang ‘sustainable’ tanpa noda saling nista, saling caci, dan saling benci.
Mari sama-sama kita antarkan Prabowo-Sandi ke Istana Negara lewat pilpres 17 April 2019 untuk mewujudkan Kemenangan Indonesia. Wallahu a’lam. [SWA]
*) Penulis: Asyari Usman, wartawan senior