Eramuslim.com – Kalau mau dibuat singkat, visi yang disampaikan oleh Prabowo Subianto (PS) malam tadi intinya adalah “Indonesia Kuat dan Berwibawa”. Visi ini kemudian akan melahirkan “Indonesia Menang”, selaras dengan judul ‘manifesto politik’ Pak PS itu. Beliau sampaikan dengan rapi dan runtun. Gaya bahasanya selalu simetris dengan ‘body language’. Tidak ada ‘missing link’. Tidak ada yang hilang. Membuat riuh suasan di Jakarta Convention Centre.
Penjelasan yang jernih dan detail tentang visi itu, memberikan jaminan yang ‘inclusive’ dan komprehensif. Sebagai contoh, PS mengatakan jika rakyat nantinya memberikan mandat kepada Prabowo-Sandi, niscaya lapisan masyarakat yang paling bawah akan diutamakan. Prioritas paslonpres 02 akan diarahkan untuk kalangan ‘fuqara’ dan ‘dhuafa’. Yaitu, golongan yang ‘tak sanggup’ dan ‘lemah’.
Tetapi, PS juga menegaskan pentingnya peranan para pengusaha dan bisnis mereka. Tidak dipungkiri. Hanya saja, diantara lapisan ‘fuqara’ dan ‘dhuafa’ akan ada jaminan keadilan bagi para investor itu. PS menekankan bahwa para nelayan dan petani gurem perlu dibantu melalui kebijakan dan langkah-langkah yang pro-rakyat kecil. Tanpa merugikan dunia usaha.
Prabowo tidak hanya berbicara mengenai korelasi antara investasi ekonomi dan perbaikan nasib lapisan yang lemah, tetapi beliau juga menyentuh sisi ‘religiousity’ (keberagamaan) yang selama empat tahun ini dilecehkan oleh pemerintahan Jokowi. Padahal, secara historis, kemerdekaan Indonesia ini diperjuangkan dan dipertahankan oleh barisan pejuang yang menomorsatukan aspek theologis.