Eramuslim.com – Ketika mendengar kabar ada orang sakit, orang biasanya akan menunjukkan simpati. Entah kemana perginya rasa iba itu ketika yang jatuh sakit ialah Donald Trump.
Presiden Amerika Serikat yang sedang berjuang untuk memperpanjang jabatannya tersebut mengumumkan dirinya dan istri positif Covid-19. Bercanda satire, orang-orang di media sosial bilang, “Akhirnya ada sesuatu yang positif juga tentang Trump!”
Anak saya pun spontan tertawa ketika mendengar kabar Trump kena Covid-19. Saya langsung bertanya, “Kok ketawa? “
Jawabannya sudah bisa saya tebak sebetulnya. Saya juga ngakak waktu pertama kali dengar beritanya. “Nggak mau pakai masker sih, lagian badung amat!” Itu jawaban anak SMA kelas 1.
Sekilas-sekilas, anak saya nonton berita juga. Dia menyaksikan kelakuan Trump, mulai dari ogah pakai masker, pertama kali kelihatan pakai masker, hingga penampilan dan pernyataannya soal masker dalam debat capres pekan lalu.
Trump masih menunjukkan kebadungannya dengan “jalan-jalan sebentar” keluar rumah sakit untuk menyapa pendukungnya. Dari balik jendela mobil, ia terlihat melambaikan tangan dan sesekali bertepuk tangan.
Memang sih pakai masker, tapi itu bukan contoh yang baik untuk seorang pemimpin negara. Ya, pastinya kemunculan Trump itu ada kaitannya dengan citra yang harus dipertahankan di tengah masa kampanye, yakni bahwa dia baik-baik saja meski punya komorbid obesitas dan usia kepala tujuh.
Dokter-dokter di Amerika Serikat pun ramai mengecam Trump. Kelakuan Trump memang menggemaskan soal Covid-19. Tetapi, itu bukan alasan untuk mendoakan hal buruk. Twitter pun sampai mengingatkan penggunanya, ada ancaman pembekuan akun jika kedapatan mengunggah cicitan yang mengharapkan orang lain kena bala.