Berkali-kali dipersekusi saat melakukan orasi, tapi tak menghentikan langkah Mahathir Mohamad untuk menyelamatkan negeri, berkolaborasi dengan mantan rivalnya Anwar Ibrahim, yang memimpin gerakan oposisi di negeri jiran itu, akhirnya, bisa meruntuhkan koalisi Barisan Nasional (BN) yang sudah bertengger menjadi penguasa selama lebih dari lima puluh tahun terakhir.
Banyak pelajaran dari pemilu Malaysia yang baru saja selesai dihelat, diantaranya, jadi petahana itu tak perlu jumawa. Lalu, usia tak dapat menghalangi siapa pun orang baik yang siap menyelamatkan keterpurukan bangsanya, oposisi yang berpihak pada rakyat pada akhirnya akan diberi mandat oleh rakyat, dan tentu saja yang perlu sangat kita perhatikan juga, bagaimana publik Malaysia dewasa dalam menentukan pilihan terhadap pemimpin harapan mereka. Sekalipun melawan petahana, pada akhirnya, mandat rakyat juga yang utama.
Nah, Itu malaysia, tahun depan giliran kita, Indonesia. Menentukan pemimpin terbaik bangsa, jangan lihat usia, tapi lihat komitmennya memajukan bangsa! [swamedium]
Penulis: Kawendra Lukistian