Mahasiswa Tetap Berjuang

Nafas pergerakan mahasiswa menguat. Terus menggumpal dan dapat meledak pada waktunya. Berpadu dengan elemen perjuangan buruh dan kekuatan umat Islam. Jika status quo tetap bergaya kepemimpinan seperti ini, maka bukan mustahil dapat didobrak oleh tiga pilar kekuatan itu. Upaya serius untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi akan menjadi pemicu dan duet Jokowi-Luhut Binsar Panjaitan pantas mendapat “award” sebagai “trouble maker” bangsa.

Mahasiswa adalah harapan bagi perubahan, petaka bagi keserakahan pemegang kekuasaan. Berisiknya adalah tahap untuk berbicara dan bergerak di waktu yang tepat. Geliatnya adalah sinyal untuk perubahan yang semakin mendekat.

Mereka tahu bahwa negara hancur itu bukan karena orang jahat berkuasa akan tetapi karena orang baik yang diam.

Diam itu “non minus stultum quam impium“–tidak kalah bodohnya dengan jahat  ! (FNN)

*) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Bandung, 4 April 2022