Kelima, ketidak setujuan atas suatu pandangan semestinya diungkapkan melalui tanggapan pandangan yang serupa dan berimbang. Jika mampu bangun opini yang lebih hebat. Itu sikap “gentleman” bukan dengan sedikit sedikit main lapor.
Jika upaya pelaporan Gardu Banteng Marhaen direalisasikan, maka Prof Dien Syamsuddin bukan tokoh yang berjalan sendirian. Ia adalah Ketua Dewan Pertimbangan MUI, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, memimpin lembaga kemanusiaan dan keagamaan internasional. Fakta terpenting Dien adalah sosok pemimpin umat Islam. Gardu Banteng yang mencoba menanduk tembok bukan hanya mungkin patah tanduk, tapi bisa bisa patah kepala kelak.
Penokohan kepemimpinan perjuangan akan semakin mengkristal dengan kebodohan pembelaan seperti ini. Said Didu, Faisal Basri, dan Dien Syamsuddin akan semakin mengkristal merepresentasi perjuangan rakyat untuk mendobrak benteng kezaliman, kebohongan, dan kesombongan.
Rakyat akan semakin mendukung.
Belajarlah dari pengalaman dan jangan lupakan sejarah. (*end)
penulis: M. Rizal Fadillah, Aktivis Pemerhati Bangsa