Kedua, menumbuh kembangkan budaya lokal dan nasional dengan mengawasi pertumbuhan budaya China. Kebijakan daerah mesti lebih terarah untuk menjaga ketergusuran budaya.
Ketiga, kebijakan pembauran yang pernah dicanangkan penting untuk difikirkan kembali. Keterikatan kebangsaan pada leluhur bangsa China sangat tidak bagus. Mereka sudah seharusnya menjadi warga negara sekaligus bangsa Indonesia.
Negara dan bangsa China adalah guru suap-menyuap. Karenanya perlu dibasmi atau diminimalisasi kultur ini. Akar dari kebobrokan moral dalam menunaikan tugas jabatan ada di sini. Beri sanksi tegas dan keras pada perilaku yang merusak ini.
“La’ana Rosulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam ar roosyi wal murtasyi”. (Telah melaknat Rosulullah SAW penyuap dan yang disuap). HR Khomsah kecuali An Nasa i dishahihkan At Tirmudzi.
Ar rosyi wal murtasyi fin naar. Penyuap dan yang disuap di neraka. [*end/glr]
Oleh: M Rizal Fadillah
Pemerhati politik