Eramuslim.com – HARI-hari ini, batuk dan bersin adalah musuh kita. Di samping itu, cuci tangan juga menjadi rutinitas baru. Pun memakai masker, merupakan bentuk adaptasi dari situasi yang tidak terhindarkan.
Corona telah berubah menjadi pandemi global. Mengubah perilaku sosial, kecuali kepercayaan politik.
Pemerintah, baik di tingkat pusat dan daerah telah bergerak. Meski koordinasi adalah hal yang terbilang sulit di negeri ini. Semestinya, terdapat hal yang sama, Corona membentuk diri sebagai simbol kecemasan sosial.
Pada persoalan penanganan medis, maka pemerintah telah membentuk satuan tugas dan juru bicara terkait wabah Corona di tingkat nasional. Sementara itu, perlu dipahami bila di luar aspek teknis medis, hal yang menjadi sangat vital adalah aspek bias informasi.
Infodemic terjadi. Sebuah situasi di mana berita dan informasi berlangsung secara simpang siur. Tidak bisa terkonfirmasi kebenarannya. Bahkan berita bohong dihembuskan untuk kepentingan tertentu. Masyarakat dibanjiri dengan informasi keliru. Kepanikan melanda.
Terjadinya kekosongan informasi yang benar dalam situasi pandemic, membuat setiap kita membangun rasa curiga. Ketidakpercayaan muncul dari kekhawatiran, dan sulitnya mendapatkan informasi utuh serta terpercaya. Terlebih kehadiran teknologi menambah persoalan baru, karena kecepatan distribusi informasi itu disuguhkan, bahkan tanpa proses verifikasi.