Di luar dugaan banyak pihak, drama skandal Bank Century yang menyeret seorang kader potensial Neolib, Sri Mulyani berakhir pada ’intervensi’ bank dunia. Secara resmi, Presiden Bank Dunia, Robert B Zoellick melamar Sri Mulyani sebagai direktur pelaksana untuk tiga wilayah.
Tiga wilayah yang nantinya akan digarap mantan pejabat IMF ini adalah Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah dan Afrika Utara, serta Asia Timur dan Pasifik. Sri Mulyani yang sudah dua kali menjalani proses penyelidikan oleh KPK ini terkait skandal Bank Century senilai 6,7 trilyun mulai bertugas secara resmi di Bank Dunia pada 1 Juni mendatang. Sri Mulyani akan menggantikan posisi Juan Jose Daboub yang masa tugasnya berakhir pada 30 Juni.
Menurut Zoellick, dalam situs World Bank, Sri Mulyani merupakan menteri keuangan yang luar biasa. Walau diboikot oleh sekelompok legislator terkait skandal Bank Century, beliau, menurut Zoellick, mampu menuntun kebijakan ekonomi Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di Asia Tenggara.
Pertanyaannya, kenapa sekaliber Bank Dunia tiba-tiba melamar Sri Mulyani yang notabene sedang mengalami masalah hukum menjadi kandidat direktur pelaksananya? Inilah pertanyaan yang terus menggelitik banyak pihak.
Menurut anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Perjuangan (FPDIP), Arif Budimanta seperti yang disampaikannya kepada inilah.com, memastikan bahwa ada kelompok lobi, grup panel dan orang-orang yang mengusulkan nama Sri Mulyani.
Arif Budimanta menambahkan, pengangkatan Sri Mulyani juga merupakan skenario besar dari grup yang menganut neoliberalisme (Washington Consensus) untuk menyelamatkan kader-kader terbaiknya termasuk Sri Mulyani Indrawati. “Ini bagian penyelamatan grup neolib di Indonesia,” ucapnya.
Sebab, selama ini kebijakan ekonomi Indonesia diintervensi ideologi-ideologi neolib. Itulah menurutnya, mengapa Bank Dunia menjatuhkan pilihannya pada Sri Mulyani. Padahal, banyak ekonom-ekonom ternama di dunia. “Ini penting diketahui!” tukasnya.
Apa yang disampaikan Arif ini mengingatkan kita dengan kehadiran tokoh keuangan Yahudi dunia, George Soros yang melakukan pembicaraan khusus dengan wapres Boediono pada 10 Februari lalu di kantor wapres. Kunjungan itu tergolong misteri besar tentang peran apa yang akan dimainkan Soros dalam skandal Bank Century yang saat itu sedang hangat-hangatnya.
Bukan rahasia lagi bahwa World Bank merupakan wadah keuangan Yahudi dunia yang mempunyai kedekatan dengan tokoh-tokoh Zionis di Amerika. Dan bukan rahasia lagi kalau Presiden Bank Dunia saat ini, Robert B Zoellick juga merupakan pendukung Zionis tulen. (m/berbagai sumber)