Kudeta dari Istana?

Bulan Oktober 2020 pernah ramai juga isu Jokowi akan dikudeta. Anggota Komisi VI dari Fraksi PDIP Darmadi Durianto yang mengangkat isu itu dengan sebutan “kudeta merangkak”.

Menurutnya solusi untuk mengantisipasinya adalah reshuffle kabinet. Lalu Ketua Brigade 98 juga menyebut ada empat kelompok yang ingin mengkudeta Jokowi yang salah satunya adalah kelompok Cendana. Tiga kelompok lain disebutkan pengusaha hitam, HTI, dan oligarkhi.

Masyarakat melihat isu kudeta terhadap Presiden Jokowi hanya “mainan” untuk meningkatkan wibawa Jokowi sendiri yang terus merosot. Kecuali kudeta dalam partai politik baik melalui pembiayaan “jor-joran” di forum pemilihan ketua umum atau melalui pembelahan partai, maka kudeta terhadap seorang kepala negara tidak tercatat dalam sejarah bangsa Indonesia.

Nah, wajar kita curiga ke depan di tengah belepotan dan paniknya pemerintah menghadapi segudang persoalan seperti pandemi, korupsi, pelanggaran hak asasi, macet investasi, tumpukan utang luar negeri, rendah daya beli, serta krisis ekonomi bukan mustahil segera muncul isu kudeta lagi.

Rupanya perlu kreativitas palsu untuk mendongkrak krisis kepemimpinan negara. Akan tetapi rakyat itu semakin cerdas, akan sulit ditipu dengan drama teror walaupun berjudul kudeta.

Acta est fabula, plaudite!

“Sandiwara telah berakhir, bertepuk tanganlah!”

M. Rizal Fadillah

Pemerhati politik dan kebangsaan.