Kudeta dari Istana?

Eramuslim.com – ISTILAH ini sedang “in” saat ini. Dalam kancah internasional ada peristiwa kudeta militer atas penguasa sipil Myanmar. Kanselir Negara Aung Saan Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditangkap. Panglima Tertinggi Jenderal Min Aung Hlaing diberi wewenang penuh memegang kendali militer oleh Penjabat Presiden Myint Swe. Amerika pendukung Suu Kyi kecewa atas kudeta ini.

Di dalam negeri lagi ramai pula rencana kudeta atas AHY, Ketum Partai Demokrat oleh gerakan Moeldoko melalui upaya Kongres Luar Biasa. Gonjang-ganjing dan situasi panas di partai “setengah oposisi” ini cukup mengejutkan.

Rupanya rezim Jokowi ingin menaklukan semua partai politik. Tinggal Partai Demokrat dan PKS saja yang belum “bergotong royong” dengan pemerintahan Jokowi. AHY pun berkirim surat segala kepada Presiden Jokowi untuk klarifikasi.

Mahfud MD dalam cuitannya membantah ikut dan tahu soal rencana kudeta di tubuh Partai Demokrat. Di samping Moeldoko ada beberapa Menteri dicurigai terlibat dengan rencana ini.

Moeldoko menyatakan itu sebagai urusan pribadi yang tak berkaitan dengan Jokowi ataupun kedudukannya sebagai Kepala KSP. Ia menyebut bahwa kudeta itu dari dalam bukan dari luar. Lupa bahwa kudeta dalam biasa digerakkan oleh luar.

Moeldoko seolah menjadi Brutus yang menikam Julius Caesar. Moeldoko diangkat sebagai Panglima TNI oleh SBY dan beredar berbagai fose foto Moeldoko sedang mencium tangan Presiden SBY saat itu.