Kontroversi yang Dibuat Yaqut Sebelum Gonggongan Anjing

Yang terakhir adalah Yaqut menganalogikan suara adzan dengan gonggongan anjing. Entah apa yang ada dalam kepala Yaqut, adzan kok dibandingkan dengan beguk anjing. Gonggongan anjing ‘tidak mempunyai makna’, atau membuat orang ketakutan. Sedang suara adzan adalah maknanya sangat dalam dan membuat orang ingat waktu untuk beribadah kepada Allah yang menciptakannya. Bahkan seorang teman saya cerita, ada orang kafir yang berterima kasih kepada suara adzan Subuh karena itu membangunkannya di waktu pagi.

Bila dicemati, kontroversi yang dibuat Yaqut ini berpangkal pada paham ‘pluralisme agama yang dipeluknya’. Selama Yaqut memeluk paham ini, maka ia tidak akan serius memperjuangkan aspirasi umat Islam Indonesia.

Apalagi ia telah menyatakan terus terang bahwa agama harus dijadikan sebagai inspirasi dalam pembangunan bangsa, bukan sebagai aspirasi. Harusnya sebagai Muslim, Menteri Agama menjadikan Islam sebagai aspirasi dan inspirasi, bukan inspirasi semata. Memang kementerian agama menaungi enam agama di Indonesia, tapi bukankah Islam agama mayoritas penduduk Indonesia? Wallahu alimun hakim. [suaraislam]

*Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok