KIPI atau Sekadar Pendarahan Otak, Tukul Masuk Golongan yang Mana?

Pada kasus dokter Michael, ini adalah kasus langka: Hemorrhagic Stroke terjadi karena penyakit autoimun ITP (Immune Thrombocyto Penia).

Terjadi penurunan kadar trombosit atau platelet, hingga kadarnya mencapai NOL, padahal kadar normalnya adalah 150.000 – 400. 000/mm3.

Menurut Arie Karimah, trombosit adalah sel darah yang dibutuhkan untuk menghentikan pendarahan. Tanpa trombosit maka pendarahan tidak akan bisa dihentikan.

Kondisi dr. Michael juga pertama kali terdeteksi 3 hari setelah vaksinasi pertama: muncul titik-titik merah di kaki dan tangan, yang merupakan pertanda pendarahan di bawah kulit, sehingga segera dibawa ke UGD.

Bedanya dokter Michael “baru” mendapat serangan haemorrhagic stroke 2 minggu setelah dirawat di ICU. Sebelum mengalami stroke, Dokter Michael dikabarkan tetap sadar dan energik.

Yang belum Arie ketahui, dokter belum menyebutkan hasil brain scan atau cerebral angiography, untuk mengetahui apakah ditemukan aneurysm yang pecah atau tidak.

Untuk pendarahan di bawah kulit terkait Tutuk: keluarga Tukul, karena bukan orang-orang yang berkecimpung di bidang kesehatan, hampir pasti tidak memperhatikan hal ini.

Kedua: pada kasus dokter Michael yang berkulit terang titik-titik merah ini tentu lebih mudah dikenali dibandingkan pada Tukul yang berkulit gelap.