KIPI atau Sekadar Pendarahan Otak, Tukul Masuk Golongan yang Mana?

Kasus dokter Obgyn Michael itu yang memiliki beberapa kemiripan. “Karena setahu saya, itu satu-satunya kasus hemorrhagic stroke yang (juga) pernah dikaitkan dengan vaksin Pfizer,” lanjut Arie Karimah.

Menurutnya, satu kemiripan adalah kebetulan, tapi kalau ada beberapa, itu bisa menjadi petunjuk.

Dokter yang merawat Tukul sudah mengatakan bahwa Tukul mengalami stroke karena pendarahan di otak (Hemorrhagic Stroke), tiga hari setelah disuntik vaksin Pfizer.

“Saya berasumsi ini suntikan pertama, karena tidak ada informasi, dan pada umumnya orang akan “memamerkan” vaksinasinya jika itu suntikan pertama,” ungkap Arie Karimah.

Ia mengatakan, hampir semua kasus Hemorrhagic Stroke disebabkan oleh adanya aneurysm, yaitu kelainan pada salah satu bagian pembuluh darah di otak, sehingga menggelembung seperti balon.

Hemorrhagic Stroke terjadi jika aneurysm ini pecah dan darah membanjiri area di sekitarnya. Ketika aneurysm itu pecah digambarkan bahwa yang bersangkutan mengalami sakit kepala yang hebat.

Arie Karimah menggambarkan, seperti disambar halilintar. “Jadi, sekedar sakit kepala, apalagi bisa diredakan dengan Paramex atau Panadol, sama sekali tidak berkaitan dengan Hemorrhagic Stroke,” ujarnya.