Ketegangan yang Menyenangkan vs Ketegangan yang Mencemaskan

Sedangkan Perancis, yang di atas kertas paling memungkinkan menjuarai Euro 2020, ketika dites di atas lapangan rumput bikin pendukungnya kecut. Setelah dalam total jam permainan melawan Swiss imbang 3-3, saat adu penalti kalah 4-5. Sialnya, yang bikin sial karena gagal mengeksekusi penalti itu justru sang bintang muda Kylian Mbappe.

Indonesia di Babak Semi Final

Kini Euro 2020 menyisakan 8 Timnas yang dikemas dalam  4 pertandingan: Swiss vs Spanyol, Belgia vs Italia, Ceko vs Denmark, dan Ukraina vs Inggris.

Babak perempat final Euro 2020 dibuka oleh partai Swiss vs Spanyol yang akan digelar di stadion Saint Petersburg, yang berkapsitas 61 ribu di Rusia, tepat pada Jumat (2/7) pk 23.00.

Meskipun semua pertandingan di babak quarter final ini akan terasa seperti partai final karena kelasnya memang kelas dunia, tapi mayoritas penggemar bola berkebangsaan Indonesia seperti kita tak bisa lagi menikmati sepenuhnya indahnya sepakbola.

Krisis ekonomi yang kian tenggelam dalam utang, tekanan mental akibat kebijakan pemerintahan Joko Widodo yang amburadul, tata hukum yang tidak lagi berasas pada keadilan, ditambah BEM UI yang menggelar prosesi penobatan Kepala Negara yang juga Kepala Pemerintahan jadi merangkap sebagai “The King of Lip Service” yang dampaknya kian membahana di kampus-kampus, membuat bola di NKRI ini jadi garing.

Di lapangan rumput politik nasional (grassroots) keadaannya seperti sudah memasuki fase semi final. Di satu sisi ada laga “Pemerintahan yang dikapteni Joko Widodo berhadapan dengan Mosi Tidak Percaya” yang dipimpin mahasiswa.

Di sisi yang lain, Pandemi Covid-19 vs Ekonomi Nasional babak demi babak terus dimenangi Pandemi. Akibatnya, ekonomi nasional terpental-pental babak belur.

Dalam situasi seperti ini, saya (dan pasti kita semua), tak berani membuat proyeksi atau memprediksi final seperti apa yang akan terjadi di negeri ini.

Sebab siapa pun yang menang dan akan mewakili di babak final (“Pemerintah vs Mosi Tidak Percaya” dan “Pandemi vs Ekonomi Nasional”) akan melahirkan final yang banal.

Sungguh menegangkan, bukan?  []

Penulis: Adhie M. Massardi