Eramuslim.com – Salamuddin Daeng, pengamat dan pemerhati politik menginventarisir sejumlah kesamaan kondisi Malaysia dan Indonesia sebelum penguasa tumbang oleh oposisi. Berikut daftarnya:
1. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak mencapai target sebagaimana yang ditetapkan APBN dan termasuk target yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi.
2. Ketergantungan ekonomi yang semakin besar pada utang. Data bank Indonesia sampai akhir 2017 utang luar negeri Indonesia mencapai USD 352,247 miliar.
3. Sampai dengan bulan Maret 2018; Indonesia’s foreign debt reached US$375.5 billion in late January or a 10.3 percent growth compared to the same month last year, Bank Indonesia (BI) said on Thursday. Jika dikoversikan ke dalam kurs sekarang, nilainya mencapai Rp. 5250 trilirin.
4. Sejak ahir 2013 – 2017 utang pemerintah dari luar negeri telah bertambah Rp. 799,03 triliun (kurs 14000) dan belum termasuk utang dalam negeri. Sekarang nilai urang luar negeri pemerintah mencapai Rp. 2,528,7 triliun dan utang dalam negeri pemerintah mecapai Rp.1,864,13 triliun. Total utang pemerintah mencapai Rp. 4.392,83 triliun.
5. Depresiasi mata uang rupiah terhadap USD. Pada tanggal 23 April 2017 nilai tukar rupiah terhadap USD senilai Rp. 13.050/USD. Pada 7 April 2018 nilai tukar rupiah terhadap USD senilai Rp. 13.775 atau mengalami defresiasi sebesar 5.56 %. Sekarang telah melewati batas psikologisnya yakni Rp. 14000/USD.