“Dana pinjaman tersebut terlihat menarik dan mudah diperoleh. Namun peminjam seharusnya mempelajari secara seksama ketentuan-ketentuan mengikat yang menjadi syarat pinjaman itu,” ujarnya memperingatkan.
Praktik ini secara tradisional dikenal sebagai praktik rentenir. Pinjaman mudah, dengan bunga tinggi. Apabila tidak bisa membayar, hartanya disita. Tak jarang orangnya disandera. Cina menjalankan skema rentenir dalam skala global.
Pengalaman buruk negara-negara lain itu seharusnya menjadi pertimbangan dan pembelajaran bagi pemerintahan Jokowi.
Ada beberapa hal yang harus mereka pertimbangkan. Selain jebakan utang, ada isu-isu yang sangat sensitif dan dapat mempengaruhi hasil pilpres. Isu itu adalah membanjirnya tenaga kerja Cina, dan berubahnya bandul politik Indonesia yang bergerak mendekat ke Poros Beijing.
Membanjirnya tenaga kerja Cina menjadi isu sangat sensitif berkaitan dengan banyaknya jumlah penganggur di dalam negeri. Sementara mendekatnya Indonesia ke Poros Beijing dipastikan akan membuat AS tidak nyaman.
Secara geografis dan demografis, posisi Indonesia sangat strategis dalam peta geopolitik global. Siapa yang akan menjadi pemenang dalam pilpres, dipastikan tidak akan lepas dari pengamatan Cina, maupun AS. Kedua negara adidaya dunia itu punya kepentingan besar.
Keputusan pemerintahan Jokowi untuk mempercepat penandatanganan tahap pertama OBOR Project dapat dipastikan berkaitan dengan adanya tali temali kepentingan bisnis dan politik. Kali ini Jokowi tampaknya secara terbuka sudah memilih untuk lebih mendekat ke Cina.
Bagimana masa proyek OBOR bila ternyata Jokowi kalah pada pilpres? Prabowo bisa meniru langkah yang dilakukan pemimpin negara jiran Mahathir Mohammad.
Tak lama setelah dilantik Mahathir membatalkan proyek infrastruktur Cina senilai Rp 281 triliun. Proyek itu dinilai tidak menguntungkan rakyat Malaysia. Jika tidak dibatalkan akan membuat Malaysia miskin. (Hersubeno-Arief.com)
BEST SELLER BUKU PEKAN INI, INGIN PESAN? SILAHKAN KLIK LINK INI :
https://m.eramuslim.com/resensi-buku/resensi-buku-diponegoro-1825-pre-order-sgera-pesan.htm