Di Afrika, Cina juga berhasil mengambil-alih sebuah pelabuhan di Djibouti karena tidak bisa membayar utang. Langkah ini membuat kesal Amerika Serikat (AS) karena Djibouti menjadi pangkalan utama pasukan AS di Afrika.
“Beijing mendorong negara lain mempunyai ketergantungan utang, dengan kontrak-kontrak yang tidak jelas, praktik pinjaman predator, kesepakatan korup yang membuat negara-negara lain terlilit utang,” kecam Menlu AS Rex Tillerson.
Sebuah studi yang dilakukan oleh The Center for Global Development (2018) memperkirakan ada 8 negara yang bakal jatuh ke dalam jebakan utang Cina. Djibouti, Kirgistan, Laos, Maladewa, Mongolia, Montenegro, Pakistan, dan Tajikistan.
Banyak negara-negara miskin yang tergiur meminjam dana dari Cina untuk membangun infrastrukturnya, karena prosesnya yang cepat dan mudah. Duta Besar AS di Australia Arthur Culvahouse JR menyebutnya sebagai praktik payday loan diplomacy.