Eramuslim.com – SAYA pernah menyampaikan kritik yang diedarkan di media sosial yang mempertanyakan perasaan kemanusiaan para pejabat negara dan daerah, mempertanyakan peran parpol dan calon kepala daerah dalam situasi teror wabah corona yang sangat mencekam.
Ketika itu saya mempertanyakan kenapa di saat rakyat terpapar diteror pandemi Covid-19 dan terhimpit secara ekonomi, kelaparan, tapi mereka tak kelihatan batang hidungnya? Kenapa para pejabat itu tak bagi-bagi masker, handsanitizer hingga sembako kepada rakyat yang sedang kesulitan? Bukankah di musim kampanye mereka rajin turun ke dapil untuk bagi-bagi kaos, kalender, sembako, hingga duit cash ke rakyat?
Karena itu, saya sangat mengapresiasi ketika dibentuk Satgas Covid DPR untuk mengkoordinasikan aksi sosial kemanusiaan yang dilakukan anggota DPR. Bila perlu, 70 persen aktivitas anggota DPR saat ini berada di dapilnya untuk membantu meringankan penderitaan yang sedang dialami rakyat.
Kenapa Ributkan Herbavid 19?
Pada awal kasus corona diumumkan menginfeksi sejumlah warga Jakarta, ketika itu situasi di Ibu Kota Negara memang terasa mencekam. Apalagi saat itu sejumlah pejabat negara dan daerah, di antaranya Menhub Budi Karya diumumkan terinfeksi corona. Beberapa dirjen di kementerian juga diumumkan wafat terinfeksi Covid-19.