Jokowi, Presiden Ga Ada Akhlak

Oleh : *Ahmad Khozinudin*

Sastrawan Politik

 

Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara sejak Rabu (2/2). Dia tetap menemui warga meski kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan dan menimbulkan kerumunan. Dalam waktu yang sama, Indonesia melaporkan kasus di atas 20 ribu per hari. Total kasus Covid-19 aktif hingga kemarin siang menembus angka 115.275.

Bukannya meminta maaf, Sekretariat Presiden (Setpres) malah mengatakan kerumunan warga pada kunjungan kerja (kunker) Presiden Joko Widodo menjadi urusan pemerintah daerah (pemda).

Hal itu disampaikan usai kerumunan warga menyertai kunker Jokowi di Sumatera Utara sejak Rabu (2/2).

“[Soal] masyarakat ya [urusan] pemda,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono lewat pesan singkat kepada media, Jumat (4/2).

Ia berkata Jokowi akan tetap melakukan kunjungan kerja meski kasus Covid-19 sedang meningkat. Menurutnya, kunjungan kerja presiden dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.

Dia menyebut seluruh tim kepresidenan menjalani tes PCR sebelum kunjungan kerja ke daerah. Tim tersebut juga melakukan tes antigen setibanya di daerah tujuan kunker.

Pada sejumlah foto yang diunggah Setpres, terlihat kerumunan warga menyambut kedatangan Jokowi. Sebagian warga pun terlihat tak mengenakan masker dengan benar saat berinteraksi dengan Jokowi.

Tidak Presiden tidak juga setpres, semuanya ga ada akhlak. Saat yang lain diperintahkan jaga protokol kesehatan, presiden malah melanggarnya. Setpres malah cuci tangan, dan lempar tanggung jawab ke Pemda.

Tidak perlu menyebut ini melanggar UU Karantina Kesehatan, tidak perlu menagih denda apalagi penjara. Sudah, kita sebut saja Jokowi Presiden ga ada akhlak.

Ulama diburu, ditangkap dan dipenjara hanya karena masalah protokol kesehatan. Giliran dia, sesukanya melanggar aturan. Alasan mak ini mak itu, banyak cakap.

Mungkin Presiden terkena sindrom ketakutan akut. Sebentar lagi, Jabatan presiden akan habis, tidak juga bisa nyapres lagi. Takut, setelah tidak jadi presiden seluruh kasusnya diproses. Takut, ga ada lagi orang yang mau berdesakan menyalami dirinya.

Boleh jadi, setelah tidak jadi presiden akan banyak orang yang memburunya. Lebih diburu, ketimbang apa yang dialami Yusuf Mansur.

Biarlah, suka suka presiden. Toh kezaliman ada batasnya. Allah SWT pasti akan mengangkat kezaliman, pada saat yang tepat, tidak lebih cepat, tidak juga lebih lambat. [Faktakini]