Jokowi Berkhianat pada PDIP dan Megawati

Kedua, ikuti alur waktu hingga Pemilu 2024 dimana PDIP maju dengan Capres sendiri, tidak mendukung “calon kepanjangan tangan” jokowi. Jokowi kehilangan basis partai pelindung. Akhirnya akan masuk fase penghukuman pasca masa jabatan.

Ketiga, penunjukkan Plt Kepala Daerah yang dipastikan “orang orang Jokowi” akan diganggu PDIP sehingga skenario bantuan Kepala Daerah untuk sukses Pilpres dapat digagalkan. Bandar atau oligarki dibuat ragu untuk tetap berada di belakang kepentingan Jokowi.

Dengan melepaskan diri dari PDIP dan Megawati, Jokowi kehilangan  sandaran partai politik. Jokowi semakin teralienasi dan menyebabkan pilihan hanya satu yaitu mundur. Dalam hal tidak mundur, Jokowi tetap ingin menempatkan diri sebagai “king maker” untuk banyak kandidat Ganjar, Erik, Sandi, Anies bahkan Prabowo. Berharap “king” nya nanti dapat menyelamatkan pribadinya baik kekayaan maupun keluarganya.

Dengan memusuhi PDIP yang telah berjasa melahirkannya justru Jokowi itu berkhianat di akhir.