Apakah AS akan segera kehilangan statusnya sebagai negara superpower? Akankah dollar jatuh? Jika benar, apa yang akan mengganti mata uang dunia dan apa yang akan mengganti hegemoni AS dalam tatanan dunia baru?
Sebagai gambaran betapa "adidaya"-nya AS, tentaranya sekarang menapak di 150 negara di seluruh dunia, siaga satu dalam setiap peperangan baik yang sudah dan juga mungkin akan dilaksanakan, dimulai sejak perang di Afghanistan tahun 2001. Dalihnya adalah penyerangan 9/11. Front perang AS yang kedua dibuka di tahun 2003 dalam invasi AS ke Iraq. Semuanya itu berharga utang negara dengan jumlah $10,8 trilyun dan masih terus bertambah hingga saat ini.
Walaupun Presiden AS Barack Obama menegaskan akan menarik bersih pasukannya dari Iraq paling lambat 2011, tapi ironisnya, ia juga menambah 17.000 pasukan ke Afghanistan. Tanpa ada kejelasan batas utang AS dan sekaligus penugasan militer AS, tampaknya AS justru tengah menambah bebannya sendiri.
Apa artinya tatanan dunia baru? Ada dua pembeda. Keduanya, mempunyai relevansi atau hubungan yang dalam. Sebuah periode perubahan politik dunia yang dramatis dan keseimbangan kekuatan pemerintahan yang baru, itulah yang ada di depan dunia saat ini. Iklim politik global telah berubah dengan drastis dan tampaknya tengah berada di ujung tanduk. Semuanya bergumpal di AS dengan resesi ekonominya yang gila.
Tampaknya, masyarakat global hanya akan menerima implementasi dari tatanan dunia baru, kebalikan dari ekonomi AS yang ambruk. Lantas, bagaimanakah tatanan dunia baru lahir? AS menjadi negara paling parah dalam krisis karena mata uangnya digunakan sebagai alat tukar internasonal.
Minyak, emas, dan semua komoditas besar diperjualbelikan memakai dollar. Jika AS kolaps laiknya Islandia dan Latvia, seluruh dunia, terutama negara-negara maju, akan terkena imbasnya. Dan ketika itulah sebuah tatanan dunia baru akan otomatis muncul ke permukaan dan dibutuhkan oleh masyarakat dunia.
Banyak ahli yang percaya, itu bukan sesuatu yang mustahil. Profesor Willem Butler, mantan anggota Komite Kebijakan Moneter dan sekarang mengajar di London School of Economics, mengatakan, "Akan terjadi dumping besar-besaran terhadap dollar AS, termasuk juga aset pemerintahan AS. Delapan tahun kepemimpinan Bush hanya menyisakan kebobrokan dalam bidang keuangan, ekonomi, politik dan moral!".
Peter Schiff, guru ekonomi yang lain, mengamini. Schiff, presiden Euro Pacific Capital Inc, sebuah perusahaan broker mata uang, pada tahun 2006 sudah memprediksikan bahwa AS akan terjerat pada renten perumahan. "Emas akan mencapai $2000 per ons dan dollar akan kehilangan statusnya sebagai mata uang internasional," demikian Schiff. Ron Paul telah mengamati dan mempelajari sistem perekonomian AS selama 30 tahun.
Ia berpendapat bahwa krisis finansial AS disebabkan oleh kebijakan pemerintah Federal AS. Tokoh ekonomi yang telah jitu memperkirakan ledakan macetnya keuangan dunia pada tahun 1987 dan juga kejatuhan Sovyet, memperkirakan bahwa paling lambat 2012, akan terjadi revolusi di AS, seiring dengan ketiadaan bahan makanan dan tingginya pajak.
Dengan segala hal yang terjadi seperti itu, jadi apa AS sekarang? Satu kemungkinan adalah PBB akan mengambil alih pemerintahan global.
Ini sudah jauh-jauh hari diucapkan oleh George Bush senior dalam pidatonya di depan Kongres AS pada 6 maret 1991, ketika akan menindak Iraq karena menginvasi Kuwait.
" Kita semua bisa melihat bahwa sebuah dunia baru segera tiba." ujar Bush ketika itu, "Dunia dimana negara-negara yang bersatu bebas dari segala perang dingin, dan yang akan mengisi sejarah kita. Sebuah dunia dimana kebebasan dan respek untuk hak asasi manusia untuk semua bangsa…"
Menurut Henry Kissinger, krisis ini harus dipergunakan oleh Obama sebagai ajang membentuk tatanan dunia baru. Gordon Brown, perdana menteri Inggris, mengatakan, "Inilah waktunya untuk merekonstruksi dunia. Sebuah tatanan dunia baru."
Kemungkinan yang lain adalah, munculnya China sebagai "penguasa" baru. Chinna merupakan tukang kredit paling besar bagi AS. China-lah yang pertama kali menendang dollar AS. Tapi apakah China akan melakukan itu? Sepertinya tidak. China dan Rusia sudah mempunyai pengalaman dalam menanggulangi krisis global.
Diam-diam, China mengatur sebuah strategi, tanpa diapa-apakan pun, ekonomi AS akan jatuh dengan sendirinya. Kebangkrutan AS begitu dekat dan rumit dan saling terkait satu sama lain. Menilik sejarah, hanya ada satu kemungkinan besar bagi negara manapun yang ingin keluar dari kebobrokan ekonomi. Kemungkinan itu adalah kerusuhan dan kekacauan dalam negeri yang sangat menghancurkan. (sa/hrtz)