ISU KUDETA DEMOKRAT, SINYAL JOKOWI TIGA PERIODE?

Eramuslim.com

by Tarmidzi Yusuf

Pegiat Dakwah dan Sosial_

Istana tampaknya paling getol adu domba. Politik belah bambu. Satu diangkat, satunya lagi diinjak.

Politik warisan Belanda diadopsi mentah-mentah oleh lingkaran istana. Beda-beda tipis dengan rezim China komunis. Sistem multi partai beraroma partai tunggal.

Era Jokowi paling banyak partai mengalami kisruh. Hampir semua partai di Indonesia ‘diobok-obok’ kecuali partai penguasa, PDIP. NasDem dan PKB aman karena sejak awal satu gerbong dengan Jokowi.

PPP ‘dibajak’ dari Suryadharma Ali melalui Romahurmuzziy. Tragisnya, menjelang Pilpres 2019 Romahurmuzziy ‘dikorbankan’. Mendekam dibalik jeruji besi.

Golkar kepengurusan kembar. Aburizal Bakrie dan Agung Laksono.

Hanura ‘diobok-obok’. Oesman Sapta Odang berhasil menjadi Ketua Umum. Wiranto terpental dari Hanura. Hasilnya, 2019 Hanura tidak lolos ke senayan.