Kalau ada oknum agama lain yang mencoba mengusik, cari perkara untuk memperkarakan ceramah agama dari ulama kami di hadapan sesama ummat Islam dalam forum terbatas, maka kami pun bisa pula cari-cari perkara yang serupa.
Kalau sudah begini, apakah kita akan “PERANG SAUDARA” hanya karena saling lapor-melaporkan para pemuka agama yang berceramah dihadapan ummatnya?!
Sungguh keji yang MEMULAI mencari perkara permusuhan berbasis agama. Bisa jadi ini ulah kaum “komunis” atau atheis, yang SENGAJA ingin MEMBENTURKAN antar pemeluk agama di Indonesia.
*******
Berikut ini ada video berdurasi 10 menitan dari seorang pemuka agama. Apa isinya? Full mengutak-atik ajaran Islam. BUKAN dalam rangka menjawab pertanyaan, tapi memang TOPIK CERAMAHNYA SELURUHNYA MEMBAHAS AJARAN ISLAM.
Mari kita cermati sejak menit pertama.
Dia (seseorang yang menyebut dirinya “misionaris”) memulai dengan menyinggung ritual paling sakral dalam Islam : SHOLAT! Dikatakannya orang Islam itu seharian sembahyang 5 kali padahal yang dibaca sama saja. Setiap kali sholat baca surat pertama dalam Al Qur’an, yaitu Al Fatihah. Lalu dia pun membacakan Al Fatihah dengan lancar dan fasih. Tapi berhenti di ayat “Ihdinash-shirothol mustaqiim”. Dia sengaja potong sampai disini karena niatnya memang ingin mempersoalkan makna ayat ini. Disebutnya arti dari ayat itu “Tunjukkanlah kami jalan yang lurus”. Lalu sambungnya : jika dulu, 1400 tahun yang lalu Nabi Muhammad mengatakan demikian, maka artinya dia (Muhammad) TIDAK TAHU mana jalan yang lurus.
Dia pun mengibaratkan jika dirinya sebagai misionaris ke Pontianak, tidak tahu dimana Pasar …. (maaf, kurang jelas mendengar nama pasarnya, kurang lebih menit ke 2:18 – 2:20), lalu bertanya kepada orang lain, minta ditunjukkan mana jalan menuju pasar tersebut.
Lalu dia katakan : jika untuk dirinya (Muhammad) sendiri saja belum ada kepastian keselamatan, bagaimana dengan ummatnya?! Dia bahkan menyebut Muhammad ibarat seorang pilot yang tak tahu kemana hendak mendarat.
Selanjutnya dia menyinggung ayat Al Qur’an yang mengatakan “Jangan hampiri zina”. Sang misionaris menyebut : Tapi istrinya ada 23! Ini sudah lebay sangat!!
Tak cukup sampai disitu saja, dia menyebut istri Muhammad yang termuda usia 6 tahun, ini kalau dia belajar psikologi maka tergolong penyakit “ketidakseimbangan mental”. Kurang ajar bukan, dia melabeli Rasulullah Muhammad SAW, Nabi-nya ummat Islam, sebagai pengidap pedofilia?! (Perhatikan pada menit ke 4:32)
Selanjutnya dia menyoal ayat “Janganlah membunuh”, tetapi faktanya – menurut sang misionaris tersebut – seperempat (¼) dari Semenanjung Arab DIBUNUH oleh Muhammad. Dia mengklaim sejarah membuktikan demikian (simak menit ke 5:15). Sejarah yang mana?! Bukankah ini sudah menjurus pada FITNAH, tuduhan ngawur tak berdasar?! Dia bahkan “mengarang bebas”, katanya Muhammad meletakkan pedang di leher, lalu mengancam : mau selamat atau tidak. Kalau mau selamat, masuk Islam. Kalau tidak, maka ditebas lehernya. Nabinya saja membunuh orang, kata si misionaris itu (menit ke 5:43).