Insiden CFD Jauh Lebih Kecil dari Inkompetensi Pemimpin Negara

Eramuslim.com -Rekayasa atau murni, settingan atau tidak, insiden kecil yang terjadi di tengah aksi #2019GantiPresiden pada hari Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, tidak akan berdampak terhadap tekad kuat dan perjuangan konstitusional untuk mencukupkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) satu periode saja. Insiden itu menjadi berita yang dibesar-besarkan karena media-media raksasa yang korup pendukung penguasa tidak punya cara lagi untuk mengecilkan gerakan ganti presiden itu.

Sehingga, insiden yang sebetulnya bisa berlalu tanpa berita itu, menjadi seolah peristiwa besar. Seolah #2019GantiPresiden diisi oleh orang-orang yang ceroboh, diikuti oleh orang-orang yang tidak dewasa berdemokrasi, dlsb.

Secara psikologis, blow-up insiden kecil itu memang tak terelakkan. Sebab, pihak pendukung Jokowi sekarang kehabisan cara untuk menghadang laju gerakan ganti presiden 2019. Mereka tidak mampu lagi memikirkan strategi untuk melawan gerakan ini. Akhirnya, mereka hanya bisa mengintai dengan cermat kesalahan-kesalahan yang tak signifikan, yang tidak substantif. Pastilah akan selalu ada momen yang diintip-intip itu.

Sangat alami sekali bahwa tidak ada satu pun gerakan massa yang sempurna 100 persen tanpa noda. Dengan mengatakan seperti ini, saya tidak mengesampingkan kemungkinan adanya “pegaturan” insiden itu. Kalau pengaturan ini bisa dibutkikan, tentulah semakin menguatkan persepsi orang bahwa pihak penguasa selalu punya cara dan fasilitas untuk memercikkan noda ke pihak lain.

Tetapi, sekirannya insiden ibu yang bawa anak itu terjadi secara alamiah, tidak berarti #2019GantiPresiden telah ternoda. Sama sekali tidak!