Perancis dengan kekuatan dan keganasannya kembali datang pada salah satu negara jajahannya dulu, ketika ia merasakan bahwa sistem Sekuler yang ia tanam disana mulai terusik, ia tidak menerima perubahan dimana Negara tersebut ingin kembali pada identitasnya yang Asli, yaitu Islam.
Perancis saat ini telah menyerang Mali dengan dalih yang tidak jauh beda dari dalih setiap Agresi negara-negara Barat terhadap negara Islam, seolah-olah untuk melindungi otoritas yang sah di negeri tersebut, dan membela Hak Asasi manusia….dan lain lain.
Namun Tujuan nyata di balik agresi ini sudah jelas, yang membuat Perancis mengambil langkah Internasional sepihak, yang diperkirakan akan berjalan sebulan kedepan, adapun tujuannya sebagai berikut :
Pertama: Untuk membuktikan kembali hak Perancis, dominasi, serta pengaruh Budaya, politik dan keamanan, terutama di daerah-daerah yang berada dibawah kendali Perancis selama era Kolonial.
Kedua: upaya kompensasi terhadap kegagalan militer dan politik di Afghanistan setelah pasukan Perancis keluar dari Afghanistan dengan memalukan, dan Perancis menderita kerugian dalam jumlah besar baik dari sisi Militer, ekonomi maupun Sumber daya Manusia.
Ketiga: mencegah para Mujahidin mendirikan sebuah negara Islam yang merdeka, memiliki lembaga pemerintahan, tentara, perbatasan dan legitimasi yang diakui secara Internasional, yang akan menjadi payung hukum bagi ribuan Imigran dari para Mujahidin, sehingga akan mampu membentuk entitas Islam yang lebih luas yang mengancam hegemoni barat, dan inilah yang juga menjadi alasan bagi Amerika dan sekutunya saat berusaha mencegah berkembangnya kekuatan Islam di Afghanistan, Somalia dan Irak.
Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh menteri pertahanan Perancis, ditengah penyerangan di kota “Zhao” ibukota Mali Utara yang dikuasai oleh Mujahidin Mali, dimana ia mencatat bahwa membiarkan Islam menetap di daerah ini akan menunjukkan bahwa mereka akan membuat negara ini sebagai basis mereka.
Dan ia berkata dalam sebuah wawancara dengan televisi Perancis,” Presiden menyadari sepenuhnya pada pentingnya menghancurkan orang-orang yang mengancam keamanan Mali, negara kita dan Eropa,” lalu menteri Perancis itu tambahkan ,”Perancis akan memerangi terorisme dimana pun ditemukan.”
Keempat: keadaan ekonomi Perancis yang sedang sulit akibat krisis Ekonomi yang melanda nagara-negara eropa, sebagaimana surat kabar “Le Journal Du Dimanche” menggambarkan presiden Perancis setelah memutuskan mengirim Pasukan ke Mali sebagai “pemimpin tertinggi yang berpengalaman” setelah ia ragu-ragu dan lemah dihadapan krisis ekonomi dan sosial, yang berarti bahwa Hollande sedang “memindahkan” isu krisis yang terjadi di negaranya ke luar negeri untuk mengalihkan perhatian publik dari masalah yang sebenarnya sedang terjadi di dalam negeri, hal itu tentu saja untuk menyelamatkan popularitasnya yang sedang menurun.
Kelima: membatasi pergerakan Mujahidian di Afrika Utara, terutama setelah jatuhnya kediktatoran Qaddafi di LIbya, yang merupakan keuntungan bagi Kaum Mujahidin yang telah memiliki semua yang dibutuhkan untuk membangun pemerintahan Islam. (hr/Islam Today)