Inilah Partai Politik yang akan Selamat di Dunia dan Akherat

Assalamualaikum Wr Wb

Bismillahirrohmannirrohim

Gus Aam Wahib Wahab
Cucu KH Wahab Chasbullah
Pendiri Nahdlatul Ulama
Ketum Khitthah Ulama Nahdliyin (KUN)

PARTAI POLITIK
Suatu wadah perjuangan dan pengabdian didalam kehidupan politik yang sehat, untuk melancarkan
usaha usaha pembangunan di semua bidang yang bermanfaat bagi umat dan negara.

Masalah kepartaian dalam hubungannya dengan Demokrasi yang sehat memanglah tidak bisa dipisahkan dengan usaha usaha pembangunan,
Kepartaian dan Demokrasi yang sehat merupakan prasarana penting bagi pembangunan.

Oleh karena itu janganlah pernah berfikir bahwa :

Partai Politik merupakan tujuan,
akan tetapi sekedar alat atau wadah untuk membangun bangsa dan negara yang aman dan makmur yang menjunjung tinggi keadilan.

Adapun tujuan terakhir didirikannya sebuah Partai Politik tentulah mencapai keridhoan Allah SWT di dunia dan akherat.

Untuk mencapai keridhoan Allah SWT tersebut sudah seharusnya Partai Politik senantiasa fokus / menekankan langkah langkah pada masalah Iman, Ibadah, Akhlakul Karimah dan Amal Sholeh
Yang merupakan kunci pertama agar kita dapat mempunyai kesempatan membangun suatu kehidupan dunia yang sejahtera selaku pewaris pewarisnya.

Teringatlah kami akan firman Allah SWT.

” Dan Sesunguhnya telah kami tulis di dalam kitab Zabur setelah kami tulis dalam Laukhil Makhfudz
bahwasannya :

Kami ini diwarisi oleh hamba hamba KU Yang shaleh shaleh “

( Al Anbiya’ : 105 )

Kita tidak dapat membangun diatas bumi ini kalau kita tidak mewarisi atau mempusakai bumi ciptaan Allah SWT,
Akan tetapi bagaimana kita bisa mewarisinya jikalau tidak termasuk hamba hamba Allah SWT yang shaleh ?
Padahal ayat tsb diatas telah dengan gamblangnya mengfirmankan bahwa hanya orang orang yang shalehlah yang akan mempusakai bumi.

Mempusakai bumi atau mewarisi bumi ini artinya tentulah membangunnya agar menjadi suatu dunia yang sejahtera, aman dan makmur, yang didalamnya berisi keadilan & kebenaran
yang dijunjung tinggi.

Tentang tugas membangun serta memakmurkan dunia ini lebih jelas difirmankan Allah SWT :

” Dan kepada bangsa Tsamud,
Kami utus saudara mereka yakni Nabi Shaleh yang telah berseru :
Hai bangsaKu !
Sembahlah Allah sekali kali tak ada bagimu Tuhan kecuali Allah.
Dan yang telah mencipta kan kamu dari bumi dan menjadikan kamu orang orang yang memakmurkan nya,

Oleh sebab itu,
mohon ampunlah kepada-Nya kemudian bertaubatlah kepada-Nya,
Sesungguhnya Tuhanmu amatlah dekat (rahmat-Nya) lagi pula memperkenankan permohonan hambaNya.”
( Hud : 61 )

Menurut ajaran Islam, Membangun untuk Kemakmuran & Beribadah serta Beramal shaleh adalah tugas tugas kembar yang tidak boleh dipisah pisahkan.

Kita akan mempunyai kesempatan membangun bila saja kita mempusaka kan bumi ini, akan tetapi bumi ini pun hanya diwariskan kepada hamba hamba yang Shaleh

Seterusnya,
Manakala kemakmuran telah tercapai,
kita pun tidak boleh meninggalkan Ibadah dan Amal Shaleh, karena bagaimana kita tidak bersyukur kepada Allah padahal kita telah diberi kenikmatan hidup ?

Dengan kata lain
Sebelum dan sesudah membangun,
Kita diwajibkan Ibadah dan Amal shaleh,
Karena beramal shaleh tidaklah tergantung pada hasil atau tidaknya usaha pembangunan itu.
Sebelum membangun kita tetap beramal shaleh dan akan lebih beramal shaleh lagi manakala kita berhasil membangun dunia ini.

Bahwa kita selamanya akan tetap setia kepada Akidah & Himmah ( cita cita ) Ahlus sunnah Wal Jamaah bukan saja dibidang Iman dan Ibadah, akan tetapi juga didalam urusan Politik, Ekonomi & Kemasyarakatan pada umumnya.
Kadang kadang karena kita terlampau asyik dan gairah kepada bidang Politik dan Ekonomi.

Sangat besar menyebabkan kita sering mengesamping kan norma norma Ahlussunnah Wal Jamaah.

Tidak bisa disangkal bahwa urusan politik dan ekonomi bagi Partai Politik memanglah penting dalam mengatur tata hidup berbangsa, bermasyarakat dan bernegara.

Akan tetapi norma norma akidah, dan syariah adalah lebih mutlak.
Karena Islam meletakkan Akidah dan Syariah untuk melandasi pekerjaan pekerjaan Partai Politik terkait politik dan ekonomi dan sebagainya agar sehat dan bermanfaat bagi umat manusia pada umumnya.

Disinilah kedudukan serta Peranan Ulama dalam sebuah Partai Politik
Ulama mempunyai
Kedudukan Kepemimpinan yang mengarahkan agar semua kegiatan Partai Politik selamanya tetap diatas landasan Akidah dan Himmah Ahlussunnah wal Jamaah.

Mengesampingkan Ulama berarti mengesampingkan Akidah dan Syariah,
sebaliknya memegang teguh Kedudukan&Peranan Ulama berarti memegang teguh Akidah dan Syariah.

Akhirnya sampailah kami pada bagian terakhir.

Selamatkanlah Perjalanan Partai Politik dalam perjuangan dan pengabdiannya sesuai azaz dan tujuannya, dengan memanfaatkan sebaik baiknya hasil dan kedudukan Partai Politik ini setelah pemilu yang baru lalu.

Tugas kedepan masih amat banyak,
karena itu tentu memerlukan kesabaran yang sebesar besarnya dan tawakal yang sebulat bulat nya.

Karena memang Kesabaran dan Tawakal menjadi sifat orang mukmin yang utama.
Tujuan yang amat mulia karena itu harus ditempuh dengan cara cara yang mulia.

Disinilah arti penting daripada Makna Akhlakul Karimah.

Marilah kita senantiasa berpegang teguh akan Firman Allah SWT :

” Dan Sabarkan dirimu menyertai orang orang yang selalu menyerukan Tuhannya dari pagi hingga petang dengan mengharap Keridhoan-Nya
Janganlah kamu berpaling dari mereka karena kamu mengharapkan perhiasan kehidupan dunia, dan Sekali kali janganlah kamu mengikuti jejak orang orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari ingat kepada Kami,

Lagipula hanya menurut hawa nafsunya, karena keadaan demikian adalah melampaui batas “
( Al Kahfi : 28 )

Semoga Partai Politik yang istiqomah dalam perjuangan&pengabdiannya akan tetap menemukan arah jalannya didalam mensyukuri nikmat karunia Allah SWT melalui cara cara yang sesuai dengan Akidah Ahlussunnah Wal Jamaah

Allah SWT telah menunjuki kita tentang apa apa yang harus dilakukan yang tercermin dalam doa tersebut dibawah ini

Yaa Allah,
Tunjukilah aku bagaimana caranya mensyukuri Nikmat-MU yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku, dan agar aku dapat melakukan amal shaleh yang Engkau Ridhoi.
Mohon diberikan kepadaku kebaikan untuk pendidikan anak anakku,
Sesungguhnya aku mohon taubat kepada-MU dan sesungguhnya aku tetap dalam golongan orang orang muslim (berserah diri)
( Al Ahqaf : 15 )

Amin Yaa Robbal ‘alamin

Beri Komentar