*Indonesia Masa Depan?*
*Indonesia Masa Depan* ialah yang independen dari segala bentuk sistem dan peradaban Barat Kapitalis dan Timur Sosialis-Komunis yang penuh dosa kejahatan atas manusia, kemanusiaan dan lingkungan. Indonesia yang green & sustainable development adalah harapan terwujud di masa depan.
Keperluan mendesak dan paling utama untuk *Indonesia Masa Depan* agar bisa keluar dari dunia yang penuh kezaliman dan complicated ini adalah manusia cerdas dalam semua level dan sektor kehidupan dan di antara mereka akan menjadi para pemimpin cerdas (smart leader) yang akan berperan bukan saja di tingkat lokal, tapi juga di tingkat global.
Di atara kriteria smart leader ialah :
1. Memiliki keimanan dan keyakinan yang kuat terhadap Tuhan Penciptanya, agamanya, umat, bangsa dan dirinya.
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (unggul), jika kamu orang beriman. (QS. Ali ‘Imran (3) : 139)
2. Memiliki mentalitas baja dan mental pemenang dalam semua keadaan.
“Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar. (QS Surat Ali ‘Imran (3) : 146)
3. Terhindar dari penyakit *ngejiplak/mengekor ke Barat* (taba’yyah gharbiyyah) dan memiliki sifat pelopor, berani melawan arus negatif kendati mayoritas, kaya gagasan baru dan berfikir futuristik.
Orang yang hanya bisa mengulang-ulang dan mereproduksi apa yang datang dari peradaban Barat dan Timur, tampa punya kemampuan memahami dan memilah mana yang baik dan mana yang buruk, hanya akan menjadi follower setia peradaban, alias new colonilism di negeri sendiri, siapapun dia, termasuk seorang Presiden dan wakil Presiden sekalipun. Bahkan mereka lebih berbahaya bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa dan negara, krena keburukannya pasti lebih dominan dari kebaikannya.
4. Memahami kondisi zaman, lokal dan global beserta berbagai peluang, tantangan dan problematikanya serta memahami solusi setiap problem yang dihadapi dengan prinsip *win-win situation dan green solution* tanpa mengorbankan pihak tertentu dan agama tertentu.
*Indonesia Kita SOS*
Fakta yang ada menunjukkan selama hampir 79 tahun merdeka, pembangunan ekonomi, politik dan manusia di Indonesia banyak masalah dan cenderung lari di tempat, bahkan mengalami setback akibat kepentingan politik praktis para penguasa terlalu dominan sebagai akibat rendahnya pengetahuan dan kesadaran mereka terhadap sebuah negara yang baik, adil, ideal dan seterunya.
Akhirnya lahir kekhawatiran yang berlebihan (paranoid) terhadap masyarakat, khususnya masyarakat Muslimin yang Allah takdirkan menjadi mayoritas negeri ini sejak berabad-abad sebum NKRI lahir.
Program pesanan Barat untuk menjalankan agenda terorisasi dan deradikalisasi (radikal-radikul) umat Islam dan moderasi Islam sejak dua dekade belakangan menambah parah dan rusaknya sistem dan praktek politik di negeri ini. Kezaliman pun terjadi cukup tinggi, seakan tanpa henti.
Akhirnya, para penguasa selama ini (selain al-Marhum Habibie) berlaku diktator dan menjalankan roda pemerintahan secara primitif seperti, mengendalikan semua roda ekonomi, politik dan kebebasan rakyat dengan alasan kestabilan negara dan pembangunan melalui pejabat pemerintahan, aparat negara (Kepolisian dan TNI), ASN, lembaga-lembaga tinggi negara lainnya dan partai berkuasa hasil rekayasa, atau partai-partai koalisi berkuasa.
Semua maslah yang muncul saat ini adalah hasil apa yang ditanam penjajah Belanda selama 3,5 abad dan para penguasa selama 79 tahun belakangan.
Perjuangan para Pejuang kemerdekaan dan apa yang mereka harapkan dan canangkan setelah kemerdekaan nyaris tidak ada bekasnya yang signifikan, alias tenggelam ditelan masa begitu saja.
Yang terjadi selama ini adalah sebaliknya. Seba itu, *Indonesia Kita* saat ini sedang berteriak meminta pertolongan dan penyelamatan. Maka 14 Februari nanti adalah momen yang tepat memulai penyelamatannya. Karena kuat indikasinya *Indonesia Kita* nyaris tenggelam.
Jika hal tersebut terjadi, semoga Allah tidak biarkan, maka untuk menyelamatkannya kembali mungkin butuh waktu puluhan tahun. Kecuali jika Allah berkehendak lain. Bagi Allah pasti mudah saja.
Sebab itu, berdasarkan pengamatan Penulis yang lemah ini, dari 3 Capres yang mendekati kriteria Smart Leader yang dijelaskan sebelumnya adalah Capres Pasangan No.1, alias Anies Baswedan.
Sebab itu, memilih pasangan AMIN merupakan bagian upaya serius memulai penyelamatan Indonesia yang sedang SOS ini.
Bagaimana jika AMIN tidak terpilih karena adanya kecurangan misalnya, atau bagaimana nasib masa depan Indonesia, khususnya agama, umat dan bangsa kita jika AMIN terpilih nanti? Kita tidak tahu pasti. Yang Tahu pasti hanya Allah Ta’ala.
Akhirnya, kita mohon pada Allah, sebagai satu-satunya Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta, semoga kemenangan AMIN membawa angin segar perubahan sesuai yang mereka janjikan. Allahu A’lamu Bish-shawab.