Indonesia Masa Depan

Perlu diketahui bahwa saat ini dunia, apalagi negeri yang besar ini sangat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mampu menegakkan hak asasi manusia, keadilan hukum, keadilan sosial, menyadari pentingnya sains dan teknologi ramah lingkungan (green & renewable), khusunya dalam sektor Food, Energy & Water (FEW) dan dunia kedokteran dan farmasi, sebagai alternatif dari teknologi Barat yang nyata telah membahayakan manusia dan merusak lingkungan,  memerangi rasisme, kolonialisme dan penjajahan dalam segala bentuknya.

Di samping itu memiliki kemapuan membebaskan manusia dari semua praktek kezaliman, apapun suku, bangsa dan agama mereka yang sudah meraja lela di atas muka bumi sejak lebih stu abad belakangan.

Perlu diingat, peradaban Barat yang dijadikan acuan kemajuan sebuah negera telah nyata gagal dan bangkrut karena telah melahirkan bebagai malapetaka dan bencana kemanusiaan dan bencana alam berkelanjutan

Akibatnya, semua dunia sekarang, tak terkecuali di Barat itu sendiri menghadapi krisis multi dimensi dan malapetaka dalam berbagai sisi kehidupan, sejak dari krisis spritual, kemanusiaan, moral, ekonomi sampai kepada krisis sains dan teknologi.

Karena modernisasi Barat itu hanya sebatas melahirkan berbagai alat teknologi super canggih, namun karakter dan mentalitas manusia yang merancang dan mengoperasikannya  jauh di bawah standar kemanusiaan karena terlepas dari metode dan petunjuk Tuhan Pencipta mereka. Yang terjadi adalah lebih hina dan lebih tersesat dari binatang ternak. (QS. Al-A’raf (7) : 179)

Akhir-akhir ini memang terdengar suara teriakan segelintir cerdik pandai dari Barat yang menyadari kebangkrutan dan kerusakan lingkungan/alam, bencana moral/akhlak, kemanusiaan yang terus menerus terjadi. Namun demikian, Barat mengalami kebuntuan kecerdasan atau pemikiran dalam menemukan solusinya. Di antaranya disebabkan kebohongan dan kecurangan para penguasanya.

Misalnya, kerusakan lingkungan akibat teknologi industri moderen sehingga menyebabkan meningkatnya kerusakan lingkungan dan pemanasan global sampai ke tingkat mengkhawatirkan,   sampai hari ini Barat belum juga menemukan solusi yang berarti.

PBB sendiri sudah mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup dan Pembangunan (UNCED), dikenal juga dengan ‘KTT Bumi’, di Rio de Janeiro, Brasil, pada tanggal 3-14 Juni 1992.

Namun demikian, 32 tahun sudah berlalu, kerusakan lingkungan dan pemanasan global akibat pembangunan ekonomi dunai berbasis sains dan teknologi Barat, belum juga ditemukan solusi yang mujarab.

Kalau saja manusia mau kembali kepa kitab petunjuk Tuhan Pencipta mereka (Al-Qur’an dan Hadits Rasul-Nya), maka akan ditemukan solusi yang tepat dari semua perkara yang muncul. (QS. An-Nahl (16) : 89)

Beri Komentar