Eramuslim.com – Pilpres 2019 curang. Belum ada investigasi independen untuk membantah kecurangan. Seorang Menteri senior mengancam pidana bila ada yang teriak curang. Jika ada aksi, dibarengi dengan aksi tandingan. Aksi dengan massa tak jelas dan iming-iming uang. Rakyat dibungkam hingga 20 Oktober nanti. Mereka bersatu menghadapi penggugat hasil Pilpres. Walaupun kini mereka pecah kongsi. Ambisi dan keserakahan duniawi telah membuat mata mereka gelap. Sementara rakyat hanya jadi objek politik untuk memenuhi asas formalitas dan legalitas belaka.
Banyak kejadian aneh pasca Pilpres. Rakyat jadi korban. Semua kekuatan politik bersatu melawan Pilpres jujur dan adil. Semua sibuk mengamankan siapa dapat apa. Ribut-ribut kursi membuat rakyat muak. Rakyat merana, menjerit dan menangis. Hidup makin susah.
Kondisi negara semakin semrawut. Rakyat di adu domba dengan berbagai isu. Rakyat digiring untuk melupakan Pilpres curang yang berdarah-darah. Pengalihan isu berhasil mengalihkan perhatian rakyat. Rakyat akhirnya sibuk berdebat dan membully setiap isu yang dimainkan. Rakyat benar-benar lupa dengan isu utama, hasil Pilpres yang penuh misteri.