Sebagai Muslim di Tanah Air, di Mesir, atau di mana saja, kita harus berusaha mencari sebanyak-banyak alasan untuk memahami keadaan saudara, berprasangka baik atas mereka, serta mendukung kebaikan perjuangan mereka semampu pertolongan yang bisa diberikan. Alhamdulillah, jamaah Al Ikhwan Al Muslimun sejak pertama kali didirikan, mereka tetap konsisten dengan Syariat Islam. Mereka ingin menegakkan Islam secara kaffah, melalui sarana-sarana politik yang ada. Tujuannya sama seperti gerakan-gerakan dakwah Islam lainnya, hanya secara metode mereka lebih adaptatif dan realistik; meskipun hal itu sering disalah-pahami sebagai sikap “melunak”.
Faktanya, posisi Al Ikhwan saat ini di Mesir sedang dikurung oleh aliansi kekuatan internal dan eksternal Mesir yang berusaha menundukkan mereka, melemahkan mereka, serta merampas capaian-capaian politik yang telah mereka raih dengan susah-payah. Di sini Al Ikhwan sedang mengemban tiga missi besar yang butuh dukungan seluruh kaum Muslimin di dunia, yaitu:
[1]. Al Ikhwan ingin membebaskan kehidupan rakyat Mesir dari korupsi, monopoli, serta penindasan rezim militer yang telah 60 tahunan memimpin bangsa Mesir. Mereka ingin membebaskan rakyat Mesir dari cengkeraman rezim “Fir’aun modern”.
[2]. Al Ikhwan ingin mengakhiri praktik kekejaman, penindasan, serta kezhaliman yang sering menimpa para aktivis Islam yang biasa dilakukan rezim-rezim haus darah, dimulai dari Mesir.
[3]. Al Ikhwan ingin menyelamatkan negara Mesir agar bebas, tidak lagi dieksploitasi untuk melayani, melindungi, dan menjaga kepentingan Zionis Israel.
Apa yang dipikul Al Ikhwan saat ini, dengan gerakan massa-nya di Mesir, merupakan amanat perjuangan yang besar. Mereka telah lama menanti datangnya momen ini, dan mereka ingin membuktikan sejauhmana efektivitas pembinaan organisasi yang mereka kembangkan selama ini. Maka tugas kaum Muslimin di seluruh dunia untuk membantu perjuangan Al Ikhwan di Mesir. Minimal, doakan mereka, berikan dukungan moral, dan pahami langkah-langkah mereka.
Kalau kita tak mampu membantu dengan apapun, minimal jangan berkata apa-apa yang akan menimbulkan madharat bagi saudara. Seperti pesan Nabi Saw: “Fal yaqul khairan au liyasmut” (berkata-katalah yang baik, atau kalau tidak diam sajalah).
The Real Arabs Spring
Apa yang terjadi di Mesir saat ini adalah gelombang Arabs Spring sebenarnya. Ia adalah pertarungan peradaban antara Gerakan Islam Vs New World Order. Gerakan Islam bermaksud membebaskan Mesir agar tidak menjadi pelayan kepentingan Zionisme Israel, sementara serikat global pendukung New World Order ingin tetap memaksa Mesir tunduk di bawah telapak kaki Zionis Israel.
Perjuangan ini tidak mudah, tetapi bukan pula tanpa harapan. Ikhwanul Muslimin telah melalui masa-masa panjang, penuh cobaan, rintangan, dan mengalami segala macam jenis tekanan dan kezhaliman. Mereka telah mempersiapkan diri untuk hajatan “perang peradaban” ini. Maka kaum Muslimin sedunia, termasuk yang ada di Indonesia (apalagi yang sedang berada di Mesir) harus mendukung, membantu, menolong Ikhwanul Muslimin. Mereka sedang menerjuni konflik besar, Jihad sesungguhnya, untuk meruntuhkan tirani di Mesir, tirani Zionis, dan tirani militer atas para aktivis Islam. Dukunglah mereka, semampunya, sekuatnya. Jangan mundur, jangan lemah! Jangan pedulikan ocehan orang-orang yang tidak berguna hidupnya, selain hanya menghamba dunia.
Dalam Al Qur’an disebutkan, “Kadzalika haqqan ‘alaina nunjil mukminin” (demikianlah, sudah menjadi kewajiban Kami untuk menyelamatkan orang-orang beriman. Surat Yunus 103).
Ini adalah janji Allah Ta’ala untuk menolong hamba-hamba-Nya yang Mukmin. Maka kita harus beredar bersama ayat ini, yaitu terus berusaha membantu sesama Mukmin yang sedang berjuang keras untuk meninggikan Kalimah Allah, menegakkan keadilan, melenyapkan kezhaliman. Bantulah Ikhwanul Muslimin di Mesir yang sedang menghadapi aneka cobaan perjuangan. [Seruan ini mengingatkan kepada fatwa Yang Mulia Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah ketika beliau menyerukan kaum Muslimin Arab agar menolong Ikhwanul Muslimin di Suriah, saat menghadapi penindasan rezim Fir’aun, Hafezh Assad (ayah Basyar Assad)].
Allahummanshur ikhwananal mukminin fi mishri ‘ala jahadatihim wa jiddiyatihim wa sa’yihim wa nashrihim lil Islam wal Muslimin; Allahummanshur ikhwananal mukminin fi mishri ‘ala ‘aduwihim minaz zhalimina wal munafiqina wal kafirina wal musyrikin; Allahummanshur ikhwananal mukminin fi mishri wa yassir umurahum wa najjihim min jahdil bala’ wa darkis syaqa’ wa su’il qadha wa tsamatatil a’daa’. Amin Allahumma amin.
Tatar Pasundan, 1 Agustus 2013.
AM. Waskito. Penulis buku “Air Mata Presiden Mursi”.