Eramuslim.com – KEMARIN berbagai orang saling mengunggah potongan wawancara Rosi Kompas TV dengan Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI, terkait kebangkitan Komunisme di Indonesia.
Video itu ternyata viral bersamaan dengan laporan gelombang aksi menolak Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang dipelopori FPI dan MUI di seluruh Indonesia.
Saya tertarik atas video tersebut, meski kemudian saya cek ke Youtube, ternyata video itu telah diunggah di sana setahun lalu. Namun, setahunpun ternyata tidak lama untuk melihat bagimana ideologi Gatot Nurmantyo (GN), yang setahun ini belum muncul lagi ke permukaan politik.
Informasi yang menarik dari video ini adalah GN menyatakan yakin bahwa komunisme akan bangkit di seluruh Indonesia. Kedua, Pemerintahan Jokowi meminta agar penanganan terhadap komunisme dan orang-orang yang menggerakkannya diperlakukan lunak saja. Dan ketiga, korban terbesar dalam sejarah pemberontakan komunis di masa lalu adalah para ulama dan ummat Islam.
Sedangkan pertanyaan yang menarik diajukan Rosi adalah 1. apakah GN yakin dengan informasi bangkitnya komunisme di Indonesia? 2. Apakah GN bukan bermaksud memprovokasi rakyat Indonesia terkait isu ini, 3. Apakah GN tidak takut dengan risiko yang mungkin dia hadapi dengan statusnya sudah purnawirawan saat ini?
GN menyatakan bahwa pernyataan Ribka Tjiptaning tentang kebangkitan anak-anak PKI, yang jumlahnya 20-an juta sebagai rujukan dasar. Rujukan lainnya tentang kebangkitan komunisme antara lain, pertama, adanya kaderisasi partai politik tertentu ke PKC (Partai Komunis Cina), RRC secara rutin dan berkala.