HRS Bakal Diundang ke Istana?, Nasib Jokowi di Ujung Tanduk

 


Oleh: Damai Hadi Lubis

Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212.

Ada apa Sufmi Dasco pentolan tertinggi Gerindra kedua dan tangan kanan Prabowo Subianto, bersama rekan dekatnya Habiburokhman mendatangi Petamburan kediaman Dr. Habieb Rizieq Shihab ?

Kemungkinan hanya ada 2 (dua) opsi metode strategis Prabowo yang didahului bertamu ke Petamburan, lalu akan diikuti musyawarah nasional, agar HRS dan ulama pengikutnya beserta ummat lupakan kesalahan Jokowi selama berkuasa termasuk dusta-dusta janjinya.

• metode pertama adalah pertemukan Jokowi dengan HRS saat sertijab dan pelantikan Presiden ke 8 Prabowo Subianto 20 Oktober 2024 ?

• Kedua, Prabowo bakal orang nomor 1 Istana ini, akan bargaining dan memberi garansi, “ada proses tuntas dan konkrit  hukum dari aparatur negara terhadap Jokowi atas pembiaran (obstruksi) hukum selaku Presiden RI.” Diantaranya penanganan kasus pembunuhan KM. 50 untuk menemukan pelaku lain  serta intelectual dader, dan lanjutkan seluruh proses hukum yang stagnan pada dekade kepemimpinan Jokowi. Selain merupakan pemenuhan asas dan teori hukum pidana demi mendapatkan hakekat kebenaran atau materiele warheid.

Adapun langkah strategis kedua merupakan “prasyarat dari HRS.”, dan tentunya memang hal yang Ideal bagi negara Indonesia yang berdasarkan hukum. Maka dibawah Prabowo NRI harus berbeda dari rezim sebelumnya, agar  metode proses penyidikan dan penyidikan akuntabel,  harus diawali dengan proses hukum ulang kasus pembunuhan KM.50, yang timnya selain aparatur polri, butuh objektifitas yaitu dipadu dengan tim independen demi menemukan semua pelaku sekaligus gembongnya atau intelectual dader, sesuai asas dan teori hukum pidana, melalui proses hukum yang memenuhi teori asas pidana untuk menemukan faktor materiele warheid/ hakekat kebenaran.

Maka HRS sosok tokoh sipil nomor 1 tanah air yang paing tidak disukai oleh RRC/ Komunis China, Negara Yahudi dan pihak orientalis serta sekutunya, termasuk HRS merupakan tokoh yang paling dibenci oleh Jokowi, dan Penulis, sebagai orang yang merasa lumayan mengenal karakter HRS dari sisi ketegasan dan kejujuran serta sosok yang amat lapang dada dan mudah memaafkan dalam perspektif jatidiri seorang pemimpin yang sekaligus ulama besar, oleh karenaya HRS akan apresiasi menyambut uluran persahabatan Prabowo, dengan beberapa catatan penting yang berkesesuaian dengan wujud fungsi hukum, yakni kepastian, manfaat efek jera serta keadilan.

Dengan demikian langkah politik Jokowi akan terjepit walau ada putranya Gibran, sebagai Wapres RI, oleh karena pertanggungan jawab hukum adalah masing-masing pribadi, dan stressing semakin mengencang terlebih langkah Dasco menjumpai HRS mendapat restu BIN, yang orang nomor 1- nya dekat dengan sosok Mega dan atau Hasto Sang Sekjen PDIP.

Inti daripada gejala perkembangan pertemuan Dasco di Petamburan, maka Jokowi anak serta mantu, BAK TELUR DIUJUNG TANDUK ? MENTOK SANA KEPENTOK SINI. Selain Immplikasi historis dosa politik Jokowi riil dirasakan, terlebih substantif Beliau HRS termasuk seorang korban prinsipal selain 6 orang  mujahid yang syahid, termasuk kualat berat kepada pribadi tokoh bangsa Megawati Soekarno Putri.

Namun apa yang terjadi pada diri Jokowi pasca lengser, agar tidak konjektur (menerka-nerka), maka rakyat yang “sudah siap-siap memburu Jokowi” oleh karena kausalitas attitude dan aptitude dirasakan lebih banyak faktor negatifnya, agar bersabar menunggu kenyataan. (sumber: Faktakini)

Beri Komentar