Masuknya tiga orang ini dalam barisan Prabowo dipastikan akan mengubah secara signifikan permainan.
Andai saja ada lembaga survei yang bisa melakukan jajak pendapat dalam satu hari, pasti kita bisa menyaksikan perubahan besar-besaran dalam peta persaingan antara kubu Jokowi Vs kubu Prabowo.
Seperti menyaksikan pertandingan sepakbola pada menit-menit akhir, sangat mengasyikkan, menguras emosi dan adrenalin.
Abdul Somad tidak perlu kita ragukan. Pengikutnya berjumlah jutaan. Saking besarnya pengaruhnya LSI Denny sampai berani menyimpulkan, Jokowi akan menang kalau UAS netral.
Berbagai upaya dilakukan untuk membuat UAS tetap dalam posisinya tidak memihak. Ketua PPP Romahurmuziy sebelum ditangkap KPK mengaku sudah melakukan pendekatan dan membuat UAS bersama Aa Gym dalam posisi netral. Dua da’i ini memang punya pengikut besar. Klaim itu dibantah Aa Gym.
Sekarang setelah UAS menyatakan dukungan, Denny menilai sudah tak ada gunanya. Tak ada pengaruhnya sama sekali. Too little, and too late. Kagak ngaruh dan terlampau kecil.
Tapi sudahlah, tak perlu dipikirkan omongan maupun tulisan Denny. Anggaplah dia seorang komentator yang berpihak, dan sudah kehilangan akal sehatnya.
Dahlan Iskan juga bukan figur sembarangan, terutama di Jawa Timur. Mantan Menteri BUMN era SBY dan pendiri jaringan media Jawa Pos ini bisa disebut sebagai penguasa sebenarnya di Jatim. Para Gubernur boleh berganti, namun semua harus tetap memperhitungkan pengaruh Dahlan.