Strategi ini diterapkan secara konsisten, mulai dari buzzer kelas coro sampai Jokowi. Mereka menuding kubu Prabowo menerapkan strategi firehouse of falsehood. Jokowi menyebutnya sebagai Propaganda Rusia. Sebuah strategi terus menerus menebarkan kebohongan dan ketakutan ke masyarakat.
Sejumlah pendukung paslon 02 juga sudah jatuh menjadi korban. Mereka dilaporkan ke polisi dan kemudian di bawa ke pengadilan. Salah satunya yang paling menonjol adalah kasus Ahmad Dhani. Musisi jenius itu malah sudah dijebloskan ke penjara sebelum kasusnya mempunyai kekuatan hukum tetap. Dia juga sudah menjalani persidangan kasus lain di Surabaya.
Apakah persidangan Ratna bisa jadi senjata untuk memperkuat opini publik yang coba dibangun kubu paslon 01? Melihat fakta-fakta dan arus opini publik nampaknya sangat sulit. Namun bukan tidak mungkin. Dengan kekuatan media, mereka pasti akan mencoba memaksakan agenda tersebut sekuat tenaga.
Sejauh ini kubu paslon 02 berada di atas angin. Kubu paslon 01 sedang kedodoran. Terungkap banyak fakta dan data justru kubu 01 yang paling banyak mengumbar hoax.
Debat kedua antar-capres menjadi sebuah panggung besar terungkapnya kebohongan itu. Sejumlah LSM dan media massa mengungkap klaim keberhasilan pembangunan Jokowi tidak sesuai fakta.
Para pembantu dekat Jokowi juga membantah berbagai klaim yang dia sampaikan. Wapres Jusuf Kalla memaparkan fakta tentang kepemilikan tanah Prabowo. Pernyataan Kalla sangat memukul Jokowi, karena faktanya sangat jauh berbeda. Jokowi menyerang secara pribadi dan sedang mencoba menggambarkan Prabowo sebagai orang kaya yang jahat. Kalla justru mengungkap Prabowo adalah pahlawan.
Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dan Kepala Staf Kepresiden Jenderal TNI (Purn) Moeldoko juga ikut menelanjangi Jokowi.
Pada debat kedua Jokowi menceritakan sebuah peristiwa heroik. Dia berkunjung tengah malam ke kampung nelayan di Tambak Lorok, Semarang hanya berdua sopir pribadi. Ternyata sopir pribadinya adalah Maruli. Moeldoko juga menyebut anggota Paspampres disebar sepanjang lokasi kunjungan Jokowi.
Batal lah pencitraan Jokowi yang coba digambarkan seperti seorang penguasa Islam yang hebat, Kahlifah Umar Bin Khattab. Sahabat Nabi Muhammad ini dalam sejarah dikenal sebagai seorang penguasa yang adil dan tegas. Dia juga dekat dengan rakyat. Khalifah Umar sering berkeliling malam hari tanpa pengawalan untuk memahami masalah rakyat yang dipimpinnya.