Seorang redaktur di sebuah media online mengatakan operasi media itu dilakukan oleh TKN Jokowi-Ma’ruf. Komandannya seorang sekjen partai. Operatornya ketua salah satu partai berbasis Islam. “Tapi tolong jangan sebut infonya dari saya ya mas,” ujarnya sambil berbisik.
Sebagai bukti dia menunjukkan WA berupa instruksi dari petinggi TKN agar berita kecurangan pilpres dan deklarasi masyarakat menolak pemilu curang, tidak lagi diberitakan.
Sang redaktur juga membuka email media tempatnya bekerja. Dia menunjukkan berita-berita yang harus dimuat, berupa berita positif untuk paslon 01 dan berita negatif tentang paslon 02. Semuanya dalam bentuk berita yang sudah jadi. Tinggal tayang.
Mereka inilah yang sering mengorder berita mana yang boleh dimuat, tidak boleh dimuat, di black out diplintir, digoreng, atau diplintir sekaligus digoreng sampai gosong.
Syeedaaaaap![tsc]